Camilan gurih khas keturunan Hakka di Singkawang. Mulai jarang ditemukan. Satu yang populer adalah choi pan di Sakkok. Selain bengkuang, umum diganti dengan kucai atau talas.
Bahan:
Isi:
- 1 siung bawang putih, cincang halus
- 50 g ebi, rendam air, tiriskan, cincang
- 20 g lobak, iris halus
- 200 g bengkuang, kupas, serut kasar
- ¼ sdt merica putih bubuk
- ¼ sdt garam
- 3 sdm minyak sayur, untuk menumis
- 100 g tepung beras
- 2 sdm tepung sagu
- 3 sdm minyak sayur
- 125 ml air hangat
- Sambal, haluskan dalam blender:
- 10 buah cabai rawit merah, rebus
- 100 ml air matang
- 3 siung bawang putih, rebus
- 2 sdt gula pasir
- 2 sdt cuka
- ½ sdt garam
- 100 ml minyak sayur, untuk menggoreng
- 6 siung bawang putih, cincang halus, goreng, simpan bersama minyak bekas menggorengnya
- Isi: Panaskan minyak, tumis bawang putih hingga harum. Masukkan ebi, lobak, bengkuang, merica, dan garam. Masak hingga sayuran layu dan kering, angkat. Sisihkan.
- Kulit: Campur semua bahan, kecuali air. Masukkan air secara bertahap sambil diuleni hingga kalis.
- Ambil 2 sdm adonan kulit, bentuk bulat, pipihkan. Sendokkan 1 sdm bahan isi di tengah kulit. Lipat membentuk bulan sabit, tekan bagian tepinya hingga merekat. Ulangi langkah yang sama untuk sisa bahan.
- Kukus dalam dandang panas beralaskan daun pisang yang sudah dioles minyak. Goreng hingga matang (± 15 menit). Angkat. Sajikan disertai pelengkap.(f)