Sex & Relationship
Vagina Pun Bisa Kembali Muda

29 Aug 2017


Foto: Pixabay

Jangan buru-buru berpikir negatif saat mendengar ‘peremajaan vagina atau vaginal rejuvenation’. Peremajaan vagina bukan sekadar soal kepuasaan seksual. Lebih dari itu, peremajaan vagina dapat meningkatkan kualitas hidup wanita.

Seiring waktu, wanita akan mengalami perubahan fisik. Jaringan vagina yang menjadi kendur adalah salah satu masalah yang umum terjadi setelah seorang wanita melahirkan. Selain menciptakan rasa longgar dan berkurangnya kepekaan di daerah vagina, wanita yang telah beberapa kali melahirkan membuat seorang wanita kesulitan untuk mengontrol urin. Ini terjadi akibat hilangnya kekuatan di uretra karena struktur pendukung pelvis yang lemah.

Perubahan hormonal yang terjadi setelah menopause juga menimbulkan masalah seperti lapisan vagina kering, sehingga kurang elastis dan mudah meradang. Tak urung, semua itu dapat menyebabkan penurunan kepuasan selama hubungan seksual serta menciptakan permasalahan dalam kualitas hidup.

Untuk semua alasan itulah vaginal rejuvenation ditujukan. “Salah satu teknologi non invasif dalam vaginal rejuvenation, yaitu laser vagina. Laser vagina merupakan salah satu teknologi terbaru di bidang ginekologi dalam vagina rejuvenation secara non invasive,” ujar dr. Yassin Yanuar MIB, SpOG, MSc, Direktur Utama Bamed Healthcare, Jakarta.

Vaginal Rejuvenation dengan treatment Femilift, dilakukan dengan menggunakan teknologi CO2 fractional laser yang mampu menghangatkan jaringan mukosa vagina, memperbaiki serat kolagen dan menstimulasi terbentuknya jaringan kolagen baru. Hal ini akan memperbaiki fungsi keseluruhan area vagina, seperti meningkatkan aliran darah dan lubrikasi vagina, meningkatkan sistem imun dan memperbaiki kekuatan dan elastisitas dinding vagina,” jelas dr. Ni Komang Yeni DS, SpOG, Wakil Ketua Perkumpulan Menopause Indonesia Cabang Jakarta Raya (PERMI JAYA).

Dokter Komang menjelaskan, vaginal rejuvenation ini ideal bagi wanita yang mengalami masalah elastisitas vagina yang mulai berkurang (vaginal laxity), kering atau infeksi berulang dan SUI, serta perempuan yang menginginkan solusi masalah kesehatan kewanitaan tanpa operasi.

“Sejauh ini belum pernah dilaporkan ada efek samping yang buruk atau membahayakan. Hanya perlu diketahui bahwa pasca treatment, akan terjadi keluaran cairan vagina yang agak berlebih selama 2-3 hari, sehingga dianjurkan tidak melakukan hubungan suami istri selama itu. Pada perempuan menopause, di mana jaringan mukosa vagina yang sangat tipis dan kering, kadang kala muncul perdarahan yang sangat minimal, yang akan hilang sehari kemudian,” lanjutnya.

Tentu saja, peremajaan vagina ini tidak bisa dilakukan sembarang dokter. Ia hanya boleh dilakukan oleh dokter ahli kandungan, dokter bedah plastik maupun dokter spesialis kulit dan  kelamin yang telah terlatih. (f)
 


Topic

#vagina, #vaginarejuvenation, #peremajaanvagina

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?