Sex & Relationship
Trauma Akibat Perceraian Jadi Sulit Jatuh Cinta

24 Aug 2017


Foto: Pixabay

Sejak bercerai 2 tahun lalu, saya (31) susah jatuh cinta lagi. Setiap kali ada pria mendekati, ada saja hal yang membuat saya tidak sreg. Entah penampilannya, kepribadiannya, pekerjaannya, atau keluarganya.  

Ketika sekali-kalinya saya tertarik pada seorang pria, ia telah berkeluarga. Saya tak mau meneruskan perasaan, karena saya tak ingin menyakiti hati istri dan anaknya, walaupun pria tersebut terang-terangan memberi perhatian khusus pada saya. Saya tahu persis rasa hati yang dikhianati, seperti mantan suami saya dulu mengkhianati saya.

Namun, setengah mati perang batin di hati saya setiap hari, antara ingin menghindarinya dan dorongan untuk dekat dengannya. Saya ingin mencintai orang lain, tetapi hati saya selalu tertutup. Saya tak ingin sendiri lebih lama lagi.
 
Meidiana – Tangerang

 
Saran Psikolog Irma Makarim
 Pengalaman kurang baik dalam perkawinan pertama membuat Anda hati-hati dalam menilai calon pasangan. Dapat dimengerti bila Anda tak ingin terlalu lama sendiri. Tetapi, bila terburu-buru atau asal-asalan, mungkin Anda tak bisa menuntut terlalu banyak dari pasangan.

Bila Anda ingin mendapatkan pasangan hidup yang ‘ideal’, Anda perlu menyediakan cukup waktu. Anda telah cukup bijaksana dalam menghadapi pria yang telah berkeluarga ini. Karena, bila Anda teruskan, Anda akan terperangkap dalam hubungan yang rumit.

Tidak mudah mendapatkan pasangan yang cocok, tetapi bukan berarti tidak bisa. Penampilan, kepribadian, pekerjaan, dan latar belakang keluarga memang perlu diperhatikan. Tetapi, sebagaimana diri sendiri, di luar sana tak ada orang yang sempurna. Lebih baik Anda menentukan kualitas tertentu yang tak bisa dikompromi, tetapi berkompromi untuk hal-hal lain yang Anda anggap tidak terlalu penting.  

Sekian lama hidup sendiri juga bisa bermanfaat. Anda jadi lebih banyak waktu untuk anak-anak dan fokus pada diri sendiri. Anda punya kesempatan untuk mengembangkan diri secara optimal. Bukan hanya kemandirian fisik atau materi, tetapi juga emosional. Perkembangan diri akan membantu Anda menjadi pribadi yang lebih utuh.

Dengan demikian, Anda tak lagi memandang calon pasangan sebagai pengisi kekosongan lahir dan batin. Kebersamaan dengannya justru menambah kebahagiaan yang sudah Anda miliki. Anda tak akan lagi meletakkan kebahagiaan di tangan orang lain, tetapi pada diri sendiri. Misi Anda perlu diubah, bukan segera berjodoh, tetapi mendapatkan jodoh yang tepat. Keputusan berada di tangan Anda.
 
Saran Psikolog Monty Satiadarma

Trauma tidak mudah diatasi. Anda harus bisa menerima realitas kegagalan  pernikahan dan Anda terkhianati. Anda harus menyembuhkan luka batin akibat rasa terkhianati sebagai suatu peristiwa dalam sejarah hidup. Peristiwa tersebut mudah-mudahan tidak terulang, namun kemungkinan untuk terjadi lagi akan senantiasa ada. Ini adalah realitas yang tidak bisa Anda hindari, jika Anda ingin hidup berbagi lagi dengan orang lain.

Kondisi Anda cenderung merupakan ‘balas dendam’ alam ketidaksadaran Anda. Karena kini Anda tengah membangun peluang atas diri seseorang untuk mengkhianati pasangan hidupnya. Pengalaman terkhianati yang ada pada diri Anda ingin ditransformasikan ke diri orang lain.

Anda tahu persis pedihnya rasa terkhianati, namun Anda melakukan tindakan yang cenderung membuat orang lain mengalami hal serupa dengan diri Anda. Sementara, Anda pun cemas bahkan takut hidup tanpa pasangan. Anda merasa nyaman memperoleh perhatian dari orang yang telah memiliki pasangan hidup.

Hentikan kelangsungan hubungan Anda dengan pria tersebut. Sembuhkan terlebih dahulu luka batin Anda. Caranya dengan menghadapi kepedihan realitas, hingga suatu saat Anda menjadi tegar.

Waktu bukan menjadi ukuran, tetapi kesiapan Andalah yang akan lebih menentukan untuk lebih berani menempuh risiko dalam mengambil keputusan tanpa mencederai orang lain. Perluas aktivitas sosial Anda, perluas jaringan kekerabatan Anda, dan buka peluang hubungan sosial Anda secara lebih netral tanpa berprasangka. (f)
 
 Baca juga:
Hak Asuh Anak Setelah Perceraian
Suami Mudah Mengucap Kata Cerai
4 Keluhan Umum Pria yang Sering Jadi Alasan Perceraian
5 Cara Membantu Anak Lewati Perceraian Orang Tua


Topic

#psikologi, #perceraian, #pernikahan

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?