Sex & Relationship
Pandemi COVID-19 Membuat Hubungan Pertemanan Merenggang?

10 Nov 2020


Foto: freepik


Enam bulan setelah sebagian besar dunia memberlakukan pembatasan jarak, masyarakat harus menemukan cara baru untuk tetap terhubung dengan teman, dan efek jangka panjangnya baru mulai terlihat belakangan ini.

Untuk mengetahui bagaimana pandemi COVID-19 dan masalah global yang terjadi telah memengaruhi pertemanan, Snap Inc, sebuah perusahaan aplikasi kamera, menggelar studi global tentang pertemanan yang melibatkan tujuh belas pakar pertemanan dari seluruh dunia untuk berkontribusi pada laporan hasil wawancara 30.000 orang di 16 negara.

Di Indonesia, survei dilakukan pada lebih dari 2.500 responden. Hasilnya menarik! Rata-rata orang Indonesia ternyata mempunyai satu sampai tiga sahabat dan mayoritas mengatakan bahwa mereka berkomunikasi beberapa kali dalam seminggu atau lebih (80%). Kaum milenial saat ini juga memiliki lingkaran pertemanan dekat yang erat (76%).

Namun, COVID-19 dianggap telah membawa kesepian bagi sebagian orang. Angkanya bahkan meningkat hampir dua kali lipat (42%) lebih tinggi daripada sebelum COVID-19 yang hanya sekitar 18%. Tidak dapat bertemu teman menjadi alasan terbesar (51%) mengapa mereka merasa kesepian.

Meski begitu, hampir setengah dari responden (57%) mengatakan bahwa COVID-19 tidak mempengaruhi persahabatan mereka. Hanya 29% yang merasa bahwa jarak fisik telah melemahkan hubungan mereka dengan teman-temannya. COVID-19 membuat mereka tidak lagi merasa dekat dengan teman-temannya. Hampir setengah dari mereka (51%) setuju bahwa perasaan jauh dari teman tersebut karena mereka tidak bisa menghabiskan waktu secara langsung. 

Dwi Noverini Djenar, seorang profesor, mengatakan bahwa seperti kebanyakan orang lain di luar sana, orang Indonesia merasa sedih karena tidak dapat bertemu keluarga dan teman selama lockdown. Menelepon dan mengirim pesan pun menjadi sangat penting dalam membantu mereka menjaga tali pertemanan.

Mayoritas orang mengaku menggunakan komunikasi komunikasi digital untuk terhubung di masa pandemi ini. Sebanyak 72% responden memilih menggunakan saluran online untuk berkomunikasi. Dan 78% mengatakan komunikasi digital telah membantu mempertahankan hubungan pertemanan, berapapun usia mereka. Yang menarik, komunikasi lewat digital ini justru membuat percakapan yang terjadi menjadi lebih dalam (49%), tidak hanya berfokus pada topik di tingkat permukaan.

Physical distancing sebenarnya tidak terlalu berpengaruh pada hubungan emosional persahabatan yang  erat, tetapi memungkinkan persahabatan menjadi semakin intim dan dekat. Persahabatan jarak jauh tetap intim karena sering kontak dengan menggunakan media sosial terutama video call - yang membantu mengaburkan batasan fisik. Meskipun beberapa pertemanan jarak jauh berubah menjadi 'pertemanan yang  kaku', keintiman akan kembali muncul saat mereka bertemu lagi,” ungkap Nur Hafeeza Ahmad Pazil, seorang profesor yang ikut terlibat dalam pembuatan laporan ini.

Kabar baiknya, pandemi yang menyebabkan orang harus di rumah saja dalam waktu yang cukup lama, justru membuat orang benar-benar ingin menjangkau dan menghubungi orang-orang yang mereka sayangi. Lebih dari setengah responden Indonesia (53%) mengatakan bahwa pertemanan mereka lebih penting bagi mereka sekarang dan hampir setengah dari mereka sengaja menjangkau teman yang sudah lama  tidak diajak bicara (48%).

Tahun lalu, Friendship Report yang dilakukan oleh Snap Inc. menemukan bahwa pertemanan, terutama sejak masa kanak kanak, berdampak besar pada kebahagiaan dan kesejahteraan. Jadi, sangat mengejutkan melihat tahun ini, 79% orang Indonesia telah kehilangan kontak dengan teman dekatnya, namun yang menggembirakan bahwa 56% tetap ingin membangun kembali hubungan mereka.

Bagaimana kita menemukan jalan untuk kembali ke teman dekat? Lebih dari dua pertiga orang (77%) lebih suka terhubung kembali secara digital, dan hanya sedikit orang yang tidak tahu cara terhubung kembali menggunakan komunikasi digital (17%).

Saat berhubungan dengan teman di dunia digital, hal nomor satu yang ingin dikirim orang kepada teman-teman mereka adalah foto kebersamaan mereka (47%). Kedua, foto yang mengingatkan mereka pada kenangan bersama (53%). Dan ketiga, humor berupa meme atau GIF lucu (40%).

Menjalin hubungan pertemanan tidak selalu mudah bagi setiap orang. Tidak sedikit dari kita menjadi kesulitan untuk menjaga hubungan pertemanan apalagi ketika jarak memisahkan. Mendengarkan, memberi perhatian, dan bertanggung jawab adalah keterampilan penting dalam menjalin persahabatan. (f)


Baca Juga: 
7 Tipe Teman yang Perlu Anda Jaga
Pandemi Corona Mengubah Cara Berkencan Para Lajang
LDR Di Masa COVID-19 Tak Selamanya Menyedihkan
 


Faunda Liswijayanti


Topic

#teman, #corona, #covid19

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?