Saya jadi sering bertemu mantan kekasih yang sudah berkeluarga karena kantor kami sedang ada peluang kerja sama. Saya jengah, ia kembali mendekati saya karena rumah tangga mereka kurang harmonis. Padahal, saya sudah ingatkan hubungan kami kini murni profesional.
 
Marsha – Balikpapan
 
Saran Monty Satiadarma
Pertahankan hubungan Anda dan mantan kekasih dalam batas-batas profesional, seperti yang sudah Anda jalankan saat ini. Anda tidak perlu menanggapi rayuannya, apalagi mengungkit-ungkit kenangan cinta lama. Terutama karena saat ini ia dalam kemelut rumah tangga.

Jangan sampai Anda dituding sebagai orang ketiga, jika masalah yang ia hadapi ternyata berkepanjangan. Hindari kemungkinan itu, waspadai jerat emosi antara Anda dengannya, yang mungkin masih tersisa dan bisa tergugah lagi. Jika gejolak emosi yang Anda rasakan tak lagi bisa reda, ada baiknya Anda batalkan hubungan interpersonal, termasuk dalam konteks profesional.

Bila tidak, risikonya akan mengarah ke permasalahan kehidupan rumah tangga orang lain. Anda tak ingin menjadi atau dipersepsi sebagai sumber penyebabnya, bukan? Anda harus mampu memisahkan hal-hal yang tak masuk akal dari hal-hal yang rasional.

Baca juga:

• 5 Perkataan Pasangan Tanda Dia Selingkuh
• Menanggapi Orang Tua yang Suka Curhat Soal Kelakuan Kakak & Ipar
• Beban Sosial Berat yang Ditanggung Suami yang Menganggur

Saran Irma Makarim
Kalau Anda meyakini bahwa mantan kekasih Anda, yang sudah berkeluarga, melakukan pendekatan pribadi, sebaiknya Anda berhati-hati. Bila tergelincir,   akan berdampak pada reputasi Anda dan perkawinan mantan kekasih Anda. Selain bisa mengacaukan fokus Anda berdua dalam pekerjaan, hal ini juga bisa mengganggu kelancaran kerja sama perusahaan Anda berdua.

Ketika seseorang hendak mendekati orang lain, kebanyakan dari mereka akan menyudutkan pasangannya atau menyalahkan kondisi perkawinan mereka. Mereka lupa bahwa sebagai pasangan, dirinya juga ikut bertanggung jawab atas kebahagiaan rumah tangga itu. Sepatutnya, setelah berani mengambil keputusan untuk menikah, ia juga harus siap menghadapi konsekuensinya, dan tidak minta dikasihani orang lain.

Kalau ia mendesak Anda dengan alasan pribadi mengenai perkawinannya yang kurang bahagia,  Anda harus bersikap tegas dan ingatkan yang bersangkutan untuk membenahi masalah itu dulu sebelum berpindah ke orang lain. Dalam menyikapi situasi seperti ini, bukan hanya dirinya, tetapi sikap yang Anda ambil juga akan ikut menentukan arah langkah Anda berdua. (f)
 

---

Topic

#MasalahHubungan

---