Sex & Relationship
Kisah 4 Wanita Yang Berjuang Keluar Dari Hubungan Cinta Tidak Sehat

25 Aug 2018


Belinda, Surabaya 
Pacar Posesif, Dilarang Berteman Dengan Cowok Lain
 
Lingkup kekerasan sudah terjadi sejak saya kecil. Pertama, ayah saya sangat sering marah dengan cara berteriak-teriak, membanting pintu atau benda apa pun yang ada di dekatnya. Ayah juga melarang saya untuk pergi, dia pasti akan mengantar jemput. Entah berhubungan atau tidak, saya jadi takut pergi ke mana-mana sendiri.
 
Setelah lulus kuliah, saya mendapat pekerjaan, tetapi tidak bisa menabung karena uang saya dipakai untuk membayar utang ayah. Adik yang tidak tahan akan kondisi ini, memilih kabur. Jadi, saya dan ibu yang menanggung utang-utang tersebut.
 
Sifat ayah yang galak juga membuat saya takut dengan pria. Saya takut disakiti, takut kalau saya punya uang nanti diambil oleh cowok tersebut. Hingga saya bertemu Satria yang aktif di organisasi keagamaan dan suka meditasi.
 
Namun baru dua minggu setelah jadian, Satria mulai marah tanpa alasan yang jelas. Setelah saya desak apa alasannya, ternyata karena saya duduk bersebelahan dengan rekan kerja pria di kantor. Pernah satu kali, saya mengenakan baju dari nenek saya, Menurutnya baju batik itu terlalu ketat, dan dia mulai mengata-ngatai saya dengan sangat kasar.
 
Selama berpacaran selama kurang lebih satu setengah tahun, hampir setiap bulan Satria pasti mengucapkan kata putus. Harus saya duluan yang minta maaf, barulah dia yang minta maaf. Terkadang, saya membalas perkataannya dengan kata-kata yang juga kasar. Padahal sebelumnya saya tidak pernah menggunakan kata-kata makian tersebut.
 
Puncaknya, saya menemukan bahwa dia sering berkirim e-mail dan pesan pendek dengan seorang wanita. Saat saya minta dikenalkan dengannya, Satria bersikeras bahwa tidak ada hubungan apa-apa, malah balik memarahi saya. Dua minggu setelah kejadian itu, dia memutuskan hubungan kami. Saat saya tanya alasannya, katanya rasa cintanya sudah tidak ada lagi.
 
Walaupun sedih, saya mengiyakannya. Kami sempat saling bertukar SMS, tetapi selalu berakhir dengan dia memaki-maki saya. Sakit hati saya makin tak terbendung, saya pun memilih untuk mengakhiri semuanya. Mata saya sepertinya baru terbuka bahwa dia sangat penuntut, pencemburu, sehingga saya sempat kehilangan teman-teman dan keluarga.
 


Topic

#kdrt, #relationship

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?