Sex & Relationship
Cara Unik Jatuh Cinta Lagi Saat Pernikahan Hambar

16 Aug 2016


Foto: 123 RF

Dalam film Blue Valentine, rumah tangga Dean (Ryan Gosling) dan Cindy (Michelle Williams) berada di ambang kehancuran. Keduanya kerap bertengkar hebat hingga anak mereka ketakutan. Maka, dengan niat ingin mengembalikan keharmonisan rumah tangga, Dean dan Cindy pun pergi menyepi ke suatu tempat yang jauh dari keramaian kota. Di tempat itulah keduanya memperbaiki komunikasi dengan cara berbicara dari hati ke hati.

Komunikasi memang menjadi inti dalam sebuah pernikahan. Jalinan komunikasi antara suami-istri yang tak efektif akan membahayakan bahtera rumah tangga. Dua pasangan berikut ini mengaku menemukan semangat baru dalam menjalani kehidupan rumah tangga setelah mengikuti program marriage encounter. Melalui program itulah mereka merasa seperti jatuh cinta lagi.  
 
Jadi Tahu Sifat Asli Pasangan
Imelda Suryaningsih, 39, Editor, Jakarta

Meskipun sudah lama berpacaran, saya dan Lukman (39) menemukan banyak hal mengejutkan setelah menikah. Karena kesibukan masing-masing, saya merasa belum semua karakter Lukman terbaca. Ribut-ribut kecil juga tentu saja kami alami dan terkadang saya merasa sulit memahami dia. Karena menyukai kegiatan alam, terbesitlah niat mengajak suami mengikuti outbound. Bagi saya, karakter asli seseorang akan terlihat saat melakukan aktivitas alam. Maka, saya pun mendaftarkan diri dan suami mengikuti Outward Bound Power Couple di Jatiluhur.

Pada dasarnya, kegiatan ini mirip dengan outbound biasa. Saya dan suami juga melakukan hiking, canoeing, dan masing-masing hanya boleh membawa uang secukupnya serta beberapa perlengkapan yang benar-benar penting seperti pisau dan jas hujan. Pelengkapan yang tidak diperlukan seperti gadget harus ditinggal di basecamp. Sebelum penjelajahan dimulai, kami diberi pembekalan mulai dari teknik mendayung, cara membaca peta, cara mengukur garis koordinat, hingga mendirikan tenda. Tiap kelompok terdiri dari 4 pasangan dan didampingi dua orang trainer yang akan membantu memberi solusi atas segala kesulitan yang dilalui dan menyampaikan hikmah dari  tiap kegiatan.

Tiap-tiap pasangan dibekali peta dan diberikan garis koordinat untuk canoeing. Titik pertama yang harus dicari adalah sebuah pulau di tengah danau yang harus kami temukan dalam waktu yang telah ditentukan. Saya mengalami kesulitan saat mendayung, karena harus dilakukan seirama bersama pasangan. Bila arah dayung tak sama, kami tak bisa sampai di pulau tujuan. Lewat canoeing, saya dan suami belajar berbagi peran, siapa yang mendayung di bagian depan, dan siapa yang menjadi pengendali di bagian belakang. Saking paniknya berada di tengah danau yang luas disertai cuaca mendung dan rintik-rintik hujan, saya sampai menangis. Saya pun jadi tahu bahwa dalam rumah tangga, sesulit apa pun masalahnya, saya dan suami harus bisa bekerja sama dengan baik.

Setelahnya, saya dan suami tidur terpisah selama semalam agar kami saling merenung. Dalam perenungan itu, saya tersadar bahwa saya sebenarnya tak sekuat yang terlihat. Dalam kondisi darurat penuh tekanan, saya akan cepat panik dan mudah tersulut emosi. Sebaliknya, saya juga baru tahu bahwa suami adalah sosok yang sabar dan bisa bersikap tenang, sekalipun dalam kondisi genting.

Saya dan suami merasa beruntung mengikuti kegiatan ini. Kami jadi saling mengetahui karakter masing-masing, mengingat  tiap orang cenderung melakukan pencitraan sebagai sosok yang kuat dan tangguh. Kami juga belajar lebih jujur dengan pasangan. Kegiatan ini telah membuat saya dan suami tak lagi gengsi mengakui kelemahan diri. Saat saya tak mampu melakukan sesuatu, saya akan menyampaikannya kepada pasangan. Begitu pula dengan suami yang kini jadi lebih memahami karakter saya.
 
Apa kata Psikolog?
Menurut Nadya Pramesrani, M. Psi, psikolog dari Rumah Dandelion dan Klinik Bingkai, tujuan utama program marriage encounter adalah developing attachment, baik untuk suami maupun istri. Biasanya, tiap penyelenggara memiliki kegiatan yang bervariasi dan  tiap kegiatan pun memiliki makna yang kemudian dihubungkan dengan keseharian pasangan.
Waktu terbaik mengikuti acara seperti ini adalah ketika kedua belah pihak merasa sama-sama siap. Jangan sampai salah satu pihak merasa terpaksa. Sebab, jika salah satu pihak merasa terpaksa, ia akan menjalani tiap sesi dengan setengah hati. Alhasil, bukan tak mungkin hubungan pernikahan pasangan seperti itu malah  makin memburuk.

Sebelum memutuskan mengikuti program ini, bicarakan dengan pasangan apakah ia sudah siap mengikuti program tersebut. Dan, pastikan juga bahwa marriage encounter akan membawa manfaat positif untuk kehidupan perkawinan Anda berdua. Yang pasti, salah satu kunci keberhasilan mengikuti marriage encounter ini adalah menikmati, atau having fun. Kalau tidak, sepanjang perjalanan Anda dan pasangan akan selalu ribut. Pastikan juga Anda dan suami sedang dalam kondisi yang fit. Sebab, kondisi fisik dan mental yang lelah berpotensi menyulut  kemarahan.
 
Tertarik Mengikuti?
Outward Bound Indonesia (OBI)
Bertualang untuk Memperkuat Hubungan
Outward Bound Indonesia merupakan sebuah organisasi global yang bergerak di bidang pengembangan manusia. Misinya adalah membantu individu menemukan dan mengembangkan potensi diri agar bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan sekitarnya, termasuk dalam memperkuat relasi dalam pernikahan. Karenanya, OBI membuat program outbound khusus untuk pasangan suami-istri: Outward Bound Power Couple.

Program tersebut dijalankan dengan metode Experiental Learning Through Adventure. Beragam kegiatan petualangan alam seperti hiking, ropes course, hingga canoeing selama 3 hari akan membantu pasangan menemukan potensi diri masing-masing, memperbaiki komunikasi, dan meningkatkan daya kerja sama dengan. Dan, bagi pasangan muda, kegiatan ini bermanfaat sebagai latihan memecahkan masalah bersama. Kunjungi website-nya: www.outwardboundindo.org
 
Heman Salvation Ministry (HSM)
Membangun Relasi dengan Iman dan Kasih
Kegiatan retret untuk pasangan dinamakan Couple Spiritual Fellowship (CSF). diadakan pertama kali 2013 di Surabaya, oleh organisasi ini. CSS diikuti oleh sekitar 50 pasangan yang terdiri dari berbagai keyakinan. Setelah mengikuti program ini, ternyata mereka banyak yang mengalami pemulihan dan menjadi rujuk kembali.

Tujuan kegiatan ini tak lain adalah untuk membantu para pasangan suami dan istri untuk memperbaiki hubungan pernikahan serta hubungan keluarga mereka. Kegiatan yang diadakan selama CSF sangatlah bervariasi. Mulai dari seminar parenting cara mendidik anak, cara mengelola keuangan, seminar seks, dinner, dansa, hingga yoga untuk pasutri.
Selama tiga hari dua malam, para peserta akan mendapatkan materi dari narasumber profesional dan pendamping yang akan mengarahkan tiap pasangan. Kunjungi website-nya: www.hsm.or.id (f)

 
 


Topic

#rumahtangga

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?