Sex & Relationship
Cara Memberi Pengertian Pada Suami yang Gila Kerja

19 Mar 2017


Foto: 123RF

Setelah menikah, suami cenderung ngoyo dalam bekerja. Ia juga sering tak hadir dalam acara keluarga besar saya dengan alasan tak bisa meninggalkan pekerjaan. Bagaimana memberi pengertian kepada suami agar ia mau meluangkan lebih banyak waktu untuk saya dan anak-anak?
 
Diah – lewat e-mail
 
Saran Monty Satiadarma
Sebelum menikah, kunjungan suami pada Anda dan keluarga Anda adalah bagian dari aktivitasnya karena ia tidak hidup bersama Anda. Setelah menikah, ia ada dalam keluarga Anda dan dekat dengan Anda, sehingga kurang waspada akan kesenjangan hubungan emosional yang seharusnya dijaga dan dipertahankan.

Penerimaan diri Anda kepadanya juga berbeda dengannya antara sebelum dan sesudah berstatus suami-istri. Sebelum menikah, Anda lebih banyak mengharapkan kehadirannya. Setelah menikah, Anda lebih banyak menuntut keberadaannya. Anda perlu membedakan harapan dan tuntutan.
Mungkin ia terlalu banyak menghabiskan waktu bekerja karena itu menyangkut tugas dan tanggung jawabnya. Namun, bisa juga ia kurang nyaman berinteraksi dengan Anda dan keluarga, atau ingin menunjukkan keberdayaan dirinya demi memenuhi harapan keluarga sebagai kepala keluarga. Hal ini tentu harus ditanyakan langsung kepadanya.

Pendekatan Anda pribadi kepada suami amatlah penting. Ia akan lebih  nyaman jika merasa dibutuhkan keluarga. Selain itu, jangan pernah lupa menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuannya. Banyak pasangan yang mengabaikan hal ini ketika mereka sudah hidup bersama, tak seperti ketika mereka masih berencana hidup bersama.
 
Saran Irma Makarim
Kehidupan pasangan pada saat berpacaran berbeda dibandingkan setelah berkeluarga. Meningkatnya rasa tanggung jawab turut membangkitkan keinginan memberikan kesejahteraan dalam keluarga. Namun, perlu dipahami bahwa berlomba-lomba memenuhi kebutuhan materi bagi keluarga tidak berarti boleh melupakan kehadiran diri sendiri di dalam keluarga itu. Bila dibiarkan, maka perhatian, ungkapan kasih sayang, dan sikap saling menghargai yang penting dalam menjaga keharmonisan dan kehangatan keluarga, akan memudar.

Bila ini yang terjadi pada suami dan Anda menginginkan perubahan, Anda perlu lebih proaktif sebagai pasangan, terutama dalam mengingatkan suami akan makna utama kesejahteraan keluarga. Kebutuhan materi perlu dipenuhi, tetapi yang tidak bisa terganti adalah kehadiran sosok orang tua dalam kehidupan anak-anaknya. Anda juga perlu memperlihatkannya dengan perilaku dan tindakan sehari-hari. Ciptakan  suasana yang Anda dan suami bisa merefleksikan sentuhan kasih sayang dan perhatian, antara satu sama lain maupun dengan anak-anak.

Tidak mudah mengubah perilaku, tetapi peran aktif Anda bisa menginspirasi  suami untuk mengubah kebiasaannya. Dengan demikian, perlahan Anda berdua bisa membangun hubungan batin yang erat, yang menjadi fondasi utama keutuhan rumah tangga. (f)
 
Baca juga:
3 Hal yang Memicu Pertengkaran dengan Pasangan
Ups, Wanita Juga Punya Kecenderungan Tidak Setia


Topic

#MasalahPernikahan, #MasalahKeluarga

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?