Sex & Relationship
6 Cara Merawat Vagina

25 Dec 2016

Foto: Fotosearch
 
Perawatan vagina nggak hanya sebatas shaving atau waxing. Anda juga harus selalu menjaga kebersihan dan kelembapannya. Nih, bocoran dr. Rahma Prastasari, SpOG dari RSIA YPK Mandiri untuk merawat organ kewanitaan kita.
 
1. Bilas usai BAK
Rajinlah membersihkan vagina sehabis buang air kecil (BAK). Gunakan air bersih yang mengalir dengan arah dari depan ke belakang. Gunanya untuk mencegah kuman di daerah anus ‘pindah’ ke depan. Setelah itu keringkan menggunakan tisu kering—nggak perlu wangi atau beraroma—dengan arah dari depan ke belakang. Penggunaan tisu basah tidak lebih higienis dibanding air bersih yang mengalir. Soalnya tisu basah kadang menggunakan zat kimia yang dapat memicu reaksi alergi maupun iritasi.
 
2. Jaga keasaman dan kelembaban
Silakan menggunakan cairan pembersih vagina, asalkan cairan tersebut sifatnya asam sesuai pH normal vagina  yaitu sekitar pH 3,5. Hindari penggunaan antiseptik yang dapat membunuh kuman baik maupun jahat. Kecuali, nih, kita sedang mengikuti anjuran dokter karena vagina sedang infeksi. Penggunaan celana dalam berbahan katun juga dianjurkan untuk menjaga kelembapan normal vagina. Apalagi di Indonesia iklimnya, kan, lembap. Jika sudah merasa terlalu lembap, sebaiknya kita langsung ganti celana dalam. FYI, celana legging dari bahan nilon maupun celana model ketat yang berbahan tebal seperti denim tidak boleh dipakai terlalu sering dan lama.
 
3. Rapikan rambut pubis
Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus untuk merapikan rambut pubis. Namun, biasanya rambut pubis yang tebal memang ‘menyerap’ air bilasan lebih banyak usai berkemih. Inilah yang membuat kondisi vagina lembap dan memungkinkan kuman mudah menempel, terutama jamur. “Boleh dipendekkan, waxing, atau dibiarkan begitu saja juga nggak apa-apa, sesuai kebutuhan. Yang penting selalu jaga kebersihannya,” tegas dr. Rahma.

Jika ingin merapikan dengan cara shaving, pastikan pisaunya tajam, bersih, tidak berkarat, atau digunakan bergantian dengan orang lain supaya tidak menambah penyakit. Sementara kalau waxing, kita harus memastikan bahan yang digunakan tidak membuat alergi, apalagi setiap orang punya sensitivitas berbeda-beda. Ada pula teknik laser hair removal yang cukup aman bila dilakukan dalam pengawasan dokter.
 
4. Sering ganti pembalut
Saat sedang haid, kita harus ekstra memerhatikan kebersihan vagina. Pembalut harus sering diganti supaya tidak lembap. Seberapa sering? Tergantung pada banyaknya cairan yang keluar, sih. Jika kita merasa sudah lembap meski baru 3 jam pemakaian, ya, silakan mengganti pembalut. FYI, 4-6 jam sekali mengganti pembalut masih oke, tuh. “Bagi yang menggunakan tampon, jangan sampai ketinggalan di dalam. Jika lupa menggantinya bahkan ketinggalan, risiko infeksinya lebih berat karena lebih banyak lagi kuman di dalamnya,” ungkap dr. Rahma.

5. Papsmear dan vaksin kanker serviks (mulut rahim)
Jika sudah aktif secara seksual, dr. Rahma menyarankan agar kita melakukan pap smear secara teratur. “Idealnya, sih, sebelum aktif sudah vaksin untuk mencegah kanker serviks lalu pap smear teratur untuk deteksi dini.”
 
6. Senam kegel
senam ini sangat bermanfaat untuk mencegah kelemahan otot dasar panggul yang bisa menimbulkan keluhan inkontinensia urin ( keluar kencing saat batuk, tertawa, atau tekanan dalam perut meningkat), turunnya rahim/ dinding vagina. Kelemahan otot dasar panggul ini biasanya terjadi pada wanita yang sudah pernah melahirkan dan umur sudah mulai tua. (f)

Baca juga:
7 Fakta Vagina Wajib Tahu
7 Langkah Jaga Kesehatan Vagina Saat Menstruasi
Tanda-tanda Kanker Serviks


Topic

#tipbercinta

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?