Seni Pertunjukan
Aksi Komika Wanita di Pertunjukan Stand-up Comedy #PerempuanBerhak

13 Jun 2017


Foto: CIT
 
Wajah wanita memang asing ditemui di panggung komedi tanah air. Tak hanya sebagai komedian slapstick yang banyak ditemui di berbagai acara televisi tanah air, tapi juga ajang komedi satir layaknya monolog yang akrab disebut stand-up comedy (komedi tunggal).

Ada beberapa hambatan bagi komika wanita untuk mengocok perut para penontonnya. Selain karena sedikitnya jumlah komika (sebutan untuk stand-up comedian) wanita akibat cenderung minimnya minat untuk menekuni profesi ini.

Ada pula penilaian bahwa wanita itu tidak bisa melucu, dan budaya patriarkal membuat opini wanita tidak lebih penting dibandingkan pendapat para pria. Padahal, materi yang mereka bawakan sebenarnya tak kalah baik dengan para pria.

“Agar para komika wanita lebih punya ruang untuk menyampaikan pesan, kritik atau sindiran melalui gurauan ala stand-up comedy, kami akhirnya membentuk #PerempuanBerhak pada tahun 2014 lalu,” tutur Jessica Farolan, salah satu inisiator #PerempuanBerhak bersama dengan Fathia Saripuspita, Alison Thackray, Sakdiyah Ma’ruf dan Gamilla Arief.

#PerempuanBerhak adalah platform bagi para komika wanita untuk ‘manggung’ dan lebih bebas dalam menyampaikan materi gurauan. Selama ini redupnya eksistensi para komika wanita disebabkan minimnya ruang bagi mereka untuk menampilkan kemampuan berlelucon seorang diri di atas panggung.

#PerempuanBerhak diharapkan bisa membuka pintu agar komika wanita semakin dikenal masyarakat luas, layaknya para komika pria yang menguasai pasar stand-up comedy di tanah air.

Di pergelaran keduanya yang diadakan di GOR Bulungan, Jakarta, #PerempuanBerhak hadir dengan konsep yang tak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya dan tetap membahas berbagai hal tentang wanita.

Misal, Jessica yang membahas hubungan moral dan keperawanan; Fathia yang berjuang melawan diskriminasi terhadap para lajang; Alison yang menguak kehidupannya setelah perceraian; ditambah penampilan musikal dari Gamilla yang sarat pesan pemberdayaan wanita.

Namun menariknya, kali ini #PerempuanBerhak kehadiran wajah baru yang jarang bertengger di panggung-panggung stand-up comedy. Justru, ia lebih dikenal oleh publik sebagai seorang pakar keuangan. Ligwina Hananto menjadi bintang baru yang menunjukkan bakat terpendamnya melucu. Di panggung malam itu, ia membahas tentang perbedaan seksualitas antara wanita dan pria secara gamblang.

Selama hampir tiga jam tampil, keenam komika berhasil mengocok perut para penonton dari atas panggung dengan latar serba merah muda. Namun, jangan bayangkan sebuah lelucon yang ‘manis’ dan feminin. Mereka justru tampil eksplisit, mengumbar tema-tema yang banyak dianggap orang sebagai sesuatu hal yang tabu atau sensitif.

Apa yang disampaikan oleh kelima komika dan penampilan musikal ini bukan sekadar gurauan belaka. Pesan pemberdayaan begitu kental disampaikan oleh para komika di tengah tiap lelucon yang disambut gelak tawa para penonton. Misal, agar para wanita lebih berani mengemukakan pendapat, tak hanya tunduk pada konstruksi sosial yang banyak menekan wanita untuk mengalah pada para pria, hingga menjadikan seksualitas bukan sesuatu yang tabu untuk dibicarakan. (f)

Baca juga: 


Topic

#komedi, #komika

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?