Reviews
The Battleship Island, Perjuangan Song Joong-ki dan So Ji-sub untuk Membebaskan Rakyat Korea dari Penyiksaan Jepang

10 Aug 2017


Sama seperti Indonesia, Korea di tahun 1944 ada di bawah kendali pemerintahan Jepang. Saat itu, Jepang yang terlibat perang dunia ke-2 memiliki tambang batu bara di bawah laut yang berlokasi di Pulau Hashima, tidak jauh dari Nagasaki. Tambang ini menjadi salah satu sumber Jepang untuk mendanai perang dunia.
 
Kekurangan tenaga kerja, Jepang pun memaksa rakyat Korea untuk menjadi pekerja tambang. Sebagian besar dari orang Korea tersebut tidak tahu akan dipekerjakan, karena ada yang diiming-imingi untuk sekolah di Jepang, dan tidak sedikit pula dijanjikan pekerjaan layak di Nagasaki untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
 
Kenyataannya, perjalanan mereka terhenti di Pulau Hashima, seperti pengalaman Lee Gang-ok (Hwang Jung-min), seorang musisi yang memiliki band jazz. Bersama anggota bandnya dan anak semata wayangnya, So-hee (Kim Su-an), Gang-ok malah terdampar di Hashima, padahal rencana awalnya mereka akan berlayar ke Nagasaki.
 
Berkat kepandaiannya berbahasa Jepang dan mengambil hati orang, Gang-ok berhasil meyakinkan pemimpin tentara Jepang di Hashima, Shimazaki (Kim In-woo) untuk membiarkannya menjadi musisi yang menghibur orang-orang Jepang. Sementara itu, So-hee dibebaskan dari kewajibannya untuk menjadi wanita penghibur dan bekerja sebagai buruh bersih-bersih di rumah sang pemimpin.
 
Nasib orang Korea lainnya tidak seberuntung Gang-ok. Dipimpin oleh Choi Chil-sung (So Ji-sub), mantan preman di Seoul, para pria dan anak-anak harus bekerja keras di dalam lorong sempit dengan suhu mencapai 45 derajat untuk menambang batu bara. Mereka berisiko terkena dampak kebocoran gas dan kebakaran, ditambah lagi kekurangan nutrisi. Yang menyedihkan, upah mereka dipotong cukup besar untuk biaya hidup selama bekerja.
 
Nasib para wanitanya tidak kalah mengenaskan. Mereka, termasuk anak-anak, harus melayani nafsu tentara Jepang. Ini dialami Mallyon (Lee Jung-hyun), yang sebelumnya juga sempat dijadikan wanita penghibur untuk melayani tentara Jepang di Tiongkok. Sempat bersitegang dengan Chil-sung saat baru tiba di Hashima, perlahan-lahan keduanya justru menjadi teman senasib seperjuangan.
 
Orang-orang Korea baru terus berdatangan untuk menjadi penambang, salah satunya pria misterius bernama Park Mu-young (Song Joong-ki). Ternyata, dia adalah tentara independen Korea yang pernah berlatih dengan tentara AS. Awalnya, penyamarannya ditujukan untuk menyelamatkan pemimpin perjuangan kemerdekaan Korea yang juga dijadikan penambang, Yoon Hak-chul (Lee Kyoung-young). Namun setelah menemukan fakta yang terjadi di balik pulau Hashima, di tengah gempuran AS terhadap Jepang di bulan Juli 1945, Mu-young pun bertekad untuk menyelamatkan seluruh orang Korea di pulau ini.
 
The Battleship Island merupakan salah satu film Korea dengan bujet tertinggi, yaitu 23 miliar won (sekitar Rp276 miliar). Ini tidaklah mengherankan karena tim produksi harus membangun lokasi syuting yang menyerupai Pulau Hashima, lengkap dengan komplek perumahan, tambang batu bara, dan comfort station (tempat tentara mencari penghiburan lewat wanita). Kita jadi mendapat bayangan jelas tentang Pulau Hashima di tahun 1940-an yang kini menjadi situs bersejarah UNESCO ini.
 
Film ini sukses menghadirkan suasana mencekam sehingga membuat penonton dapat merasakan situasi yang dialami para penambang maupun wanita di era kekejaman Jepang. Di beberapa adegan kita mungkin akan menutup mata karena kesadisan yang diperlihatkan.
 
Bintang-bintang yang berpartispasi tidak diragukan lagi kemampuan aktingnya, seperti Hwang Jung-min yang film-filmnya selalu meraih kesuksesan (Ode to My Father, Veteran, hingga The Himalayas), Song Joong-ki (selain populer lewat drama seri Descendants of the Sun, filmnya A Werewolf Boy juga menuai respons positif), dan Kim Su-an, bocah yang sukses menyihir penonton lewat perannya di Train to Busan bersama Gong Yoo.
 
Hwang Jung-min sukses memerankan Gang-ok yang menjadi salah satu elemen hiburan bagi penonton lewat beberapa aksi kocaknya. Di sisi lain, dia berhasil menunjukkan sosok ayah yang peduli terhadap keselamatan anaknya. Sedangkan Su-an akan kembali membuat kita terharu—bahkan mungkin berkaca-kaca, saat So-hee memperlihatkan emosi dan interaksinya bersama sang ayah.
 
Peran preman Choi Chil-sung dimainkan dengan baik oleh So Ji-sub yang baru saja datang ke Jakarta pada April lalu. Kita juga bisa melihat sosok karakter ala drama seri. Dia memang terlihat kasar dan menakutkan pada awalnya, namun sesungguhnya Chil-sung memiliki hati yang lembut, terutama untuk Mallyon.
 
Sedangkan Song Joong-ki, penggemar K-drama mungkin akan merasa rancu apakah sedang menonton The Battleship Island, atau Descendants of the Sun. Maklum, karakter yang dimainkan Joong-ki sama-sama sebagai tentara yang memiliki nasionalisme tinggi. Tapi yang pasti, akting Joong-ki tetaplah tidak mengecewakan dan dia sukses memerankan sosok pahlawan yang memimpin rekan senegaranya.
 
Film bertabur bintang arahan Ryoo Seung-wan ini akan tayang di Indonesia mulai 16 Agustus mendatang, di antara hari kemerdekaan Korea (yang jatuh 15 Agustus) dan hari kemerdekaan Indonesia (17 Agustus) di CGV, Cinemaxx, Platinum Cineplex, dan Flix Cinema. Anda bisa menontonnya bersama teman satu geng atau pacar—karena film yang meraih lebih dari 6 juta penonton di Korea ini dirancang untuk penonton umum alias tidak hanya untuk fans Korea.
 
Tentunya film sejarah ini akan membuka mata kita tentang persamaan nasib yang pernah dialami Korea, yaitu pernah juga disiksa Jepang. Kalau pun tidak tahan dengan adegan sadis, akting (dan wajah tampan) So Ji-sub dan Song Joong-ki akan membuat Anda bertahan hingga akhir film, deh. Sebelum menontonnya, liat dulu trailernya sebagai berikut. Selamat menonton! (f)
 


Foto: CJ Entertainment

Baca juga:
Film A Taxi Driver Sukses Menyaingi The Battleship Island, Ini Reaksi Sang Bintang, Ryu Jun-yeol
Bumblebee 'The Transformers' Akan Dibuat Film Sendiri
5 Fakta Seru dari Misi Balas Dendam dalam Film War of The Planet of The Apes
 


Topic

#koreancorner, #thebattleshipisland

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?