Reviews
Ngaku Kids Zaman Now? Tonton My Generation yang Memotret Kegalauan Millennial dan Kesenjangan Komunikasi dengan Orang Tua

9 Nov 2017


Foto: IFI SINEMA

Orly (Alexandra Kosassie), Suki (Lutesha), Zeke (Bryan Langelo), dan Konji (Arya Vasco) adalah 4 ABG yang bersahabat baik. Mereka memiliki kesamaan, yaitu hobi main skateboard plus roller blade, tidak suka sekolah, dan tidak akur dengan orangtua.
 
Masing-masing anak memiliki karakter berbeda. Orly merupakan anak yang hobi membaca, terutama tentang sejarah. Di satu sisi, dia memiliki pemikiran berbeda dengan wanita pada umumnya, yaitu menganggap keperawanan sebagai sesuatu hal yang membebani. Orly punya proyek menghilangkan keperawanannya dengan seorang kutu buku.
 
Lain lagi dengan Suki. Dia tipe anak yang kurang percaya diri, apalagi setelah pacarnya, Rendi, memutuskan hubungan mereka. Ditambah sikap orangtuanya yang selalu meremehkan hal-hal yang dilakukannya, Suki pun makin tertekan sampai harus minum obat antidepresan.
 
Dari luar Zeke terlihat periang. Dia sangat loyal kepada teman-temannya. Saat Rendi menyakiti Suki, misalnya, Zeke tanpa ragu menghajar mantan pacar Suki tersebut, meski konsekuensinya dia harus masuk penjara. Di balik sikapnya ini, Zeke sebenarnya memiliki masalah keluarga yang membuat hatinya sangat sedih.
 
Beda dengan Zeke, Konji termasuk golongan anak penurut yang tidak berani membantah orangtuanya secara langsung. Dia juga pemalu, terutama ke lawan jenis. Saat tertarik kepada gadis bernama Lula, malah Zeke yang turun tangan mendekatkan mereka.
 

Foto: IFI SINEMA
 
Suatu hari, keempat anak ini mendapat masalah. Ketidaksukaan mereka terhadap sekolah dan perilaku orang tua mereka kemukakan melalui video yang diunggah ke YouTube. Hasilnya, Orly, Suki, Zeke, dan Konji pun dihukum oleh ibu dan ayah mereka, berupa larangan untuk liburan. Tidak kehabisan akal, mereka mengisi waktu tersebut dengan acara ngumpul bersama. Di momen inilah mereka menemukan ujian terhadap persahabatan mereka.
 
Kisah 4 sahabat ini di film My Generation merupakan gambaran generasi millennial, atau yang lebih sering disebut kids zaman now. Ini terlihat dari celetukan-celetukan yang mereka umbar di sepanjang film. Menurut sang sutradara, Upi Avianto, selama dua tahun dia melakukan riset melalui media sosial untuk lebih mengerti tentang generasi millennial.


Foto: Vini Damayanti
 
“Saya membuat film anak muda, sedangkan saya sendiri sudah tidak muda. Oleh karena itu, saya amati percakapan generasi millennial di media sosial dan mencatatnya. Bisa dibilang, dialog di film ini bukanlah karangan, melainkan suara anak-anak zaman sekarang,” ujar Upi di konferensi pers yang berlangsung (2/11) lalu di Epicentrum, Jakarta.
 
Empat bintang utama di film garapan IFI Sinema ini adalah pemain baru. Menurut Upi, sejak awal bergabung dengan proyek film My Generation, dia sudah menegaskan kepada sang produser, Adi Sumarjono, bahwa dia hanya mau memakai bintang baru untuk memerankan anak-anak muda ini.
 
“Ini, kan, tentang generasi millennial. Saya enggak mau memakai aktor lama yang sudah populer, lalu memaksa mereka memudakan diri. Tidak ada kesulitan mengarahkan mereka, karena proses workshop dan reading sendiri memakan waktu berbulan-bulan. Seperti orang kantoran, mereka berlatih Senin-Sabtu, dari pagi sampai sore. Jadi saat syuting, sudah tidak ada masalah lagi.”
 
Yang pasti, nih, menonton My Generation akan memberi beragam perasaan, mulai dari haru hingga tawa. Bukan tidak mungkin, tuh, para orang tua juga merasa ‘tertampar’ karena perilaku orang dewasa yang digambarkan di film ini memang terjadi di sebagian keluarga. Butuh pengertian dan komunikasi dari pihak orang tua dan sang anak jika mau hubungan berjalan lancar.
 
Upi mengakui film yang mulai tayang di bioskop hari ini, 9 November, bisa saja menimbulkan kontroversi karena sebagian orang mungkin tidak setuju dengan penggambaraan para orang tua maupun dialog-dialog yang ada. Tentunya, Anda harus menontonnya dulu untuk bisa memberikan pendapat. (f)
 
Baca juga:
Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak, Perjuangan Seorang Wanita untuk Memperoleh Keadilan
Sebelum Nonton, Simak 5 Fakta Film Horor Pengabdi Setan Karya Sutradara Joko Anwar

 
 


Topic

#filmindonesia, #resensifilm

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?