Reviews
Menyoroti Stereotip Dalam Film

30 Dec 2018

 


Foto: Spemone/ Pexels 
Jangan Pukul Rata
 
Film yang bagus idealnya tak akan terjebak pada representasi stereotip. “Menampilkan representasi yang stereotip terhadap ras/etnis tertentu cenderung tidak ada nilai positifnya sama sekali. Sebab, tiap manusia pada dasarnya adalah unik sehingga tidak ada kesamaan, meskipun berasal dari identitas yang sama (gender maupun etnis, misalnya). Dengan begitu, representasi yang stereotip justru merugikan gender atau etnis tertentu,” ujar Novi.

Orang Rusia dan orang Batak tak beda dengan orang Amerika, orang Australia, orang Jawa, maupun orang dari berbagai ras atau etnis lainnya. Mereka sama-sama manusia dengan berbagai karakter yang unik dan tidak sama, meskipun sebagian mempunyai kesamaan warna kulit maupun gender dan etnis.

Karakter manusia, seperti baik hati, ramah, tepat waktu, jahat, judes, hobi ngaret, adalah karakter yang bisa dimiliki oleh semua orang dan bukan menjadi dominan pada orang dengan gender atau ras/etnis tertentu.

Kendati masih banyak film yang stereotip dalam merepresentasikan identitas seseorang, segelintir sineas cukup berani melihat kompleksitas hubungan antarmanusia secara lebih gamblang, sehingga hadirlah film-film jujur yang patut  diacungi jempol. Tentu saja tidak mudah untuk melihat seberapa besar pengaruh film.

Sebab, menurut Novi, pengaruh film tergantung pada jenis film, pesan dan khalayak seperti apa  yang diangkat. Namun, membutuhkan pengamatan melalui penelitian secara spesifik.

Apalagi penonton film juga sangat beragam. “Ada orang yang literasi filmnya tinggi, sehingga tidak mudah begitu saja menerima pesan yang disampaikan melalui film karena pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan mereka yang memadai dalam memahami film. Ada pula yang sebaliknya, cenderung menerima pesan film secara ‘mentah’ dan kurang berpikir kritis karena pengalaman dan pengetahuan mereka menonton film terkadang terbatas,” kata Novi. (f)

Baca Juga:

Orang Indonesia Suka Film Horor?

Film Keluarga Cemara Mengajak Kita Kembali ke Keluarga

Film Keluarga Cemara, Perayaan Cinta untuk Keluarga


Topic

#review, #film

 


MORE ARTICLE
polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?