Reviews
Athirah: Potret Lain Isu Poligami dari Novel Biografi Ibunda Jusuf Kalla

28 Sep 2016


Foto: Dok. Miles Film

“Apakah ini artinya Emma kalah, Jusuf?”
 
Pertanyaan Emma menusuk batinku. Aku pilu. Mata bening Emma basah. Angin sore mendadak terasa sangat dingin. Cahaya matahari dari barat jatuh di wajah Emma. Dukanya semakin terlihat.
 
Emma tidak pernah punya gambaran tentang wanita yang dimadu. Sejak Bapak memilih tinggal di rumah keduanya, Emma sering terlihat merenung, tertunduk lesu. Ketika langkah Bapak semakin jarang terdengar di rumah kami, Emma semakin sendu.
 
Namun, Emma tak membiarkan dirinya terlalu lama disiksa rindu. Dia segera berjuang untuk bangkit, menjadi wanita yang mandiri. Emma adalah perjalanan keberanian. Ada sosok yang kokoh dalam dirinya yang lembut dan sangat halus.
 
Maka, kini, aku akan bercerita tentang, dia, ibuku. Emma-ku. Athirah. Perempuan indah yang mengajarkan aku tentang hidup ….
 
Begitulah sekelumit kalimat menyentuh dalam novel biografi ibunda Jusuf Kalla: Athirah. Novel laris yang ditulis oleh Alberthiene Endah itu telah diangkat menjadi karya film berjudul sama, Film ini melibatkan sineas papan atas: Riri Riza (Sutradara & Penulis Skrip), Mira Lesmana (Produser), dan Salman Aristo (Penulis Skrip).
 
Film ini mengisahkan perjalanan hidup Athirah, sosok ibu dan istri yang cekatan. Ia pandai memasak, pintar mendidik anak-anak, piawai mengerjakan urusan rumah tangga, dan taat beribadah. Dalam situasi apa pun, Athirah terlihat selalu tangguh dan tegar di depan anak-anaknya.
 
Namun, setegar apa pun seorang wanita, pasti ada saat tertentu yang membuatnya bersedih. Dan, hal itu terjadi pula pada Athirah. Ketika mendapati kenyataan pahit tentang sang suami yang diam-diam menikah lagi, Athirah pun tak kuasa menahan kesedihannya. Hatinya hancur, hidupnya limbung. Terlebih lagi, berita tentang sang suami yang berbagi istri telah menyebar di kalangan tetangga. Ini tentu membuatnya malu.
 
Athirah bergulat dengan perasaannya sendiri. Tekanan budaya tak memungkinkan dirinya menghindari kenyataan dipoligami. Dengan penuh kesabaran, ia berjuang mempertahankan keutuhan rumah tangganya, tanpa menghilangkan rasa hormat dan bakti kepada sang suami.
 
Di film ini, sosok Jusuf Kalla diperankan oleh Christoffer Nelwan sebagai tokoh Ucu (nama kecil beliau). Ucu paham benar kesedihan ibunya. Sebagai satu-satunya anak laki-laki di keluarga Kalla, Ucu yang penurut bertekad untuk membahagiakan ibunya, termasuk menjadi pengganti sang ayah. Dalam diam, Ucu melihat sendiri perjuangan Athirah menyelesaikan berbagai masalah kehidupan dengan berpikir positif. Lewat ibunya, Ucu belajar tentang makna kesabaran.
 
Bertindak sebagai sutradara, Riri berhasil menghadirkan tontonan berkualitas dengan adegan yang artistik. Pengambilan gambar pada beberapa scene seperti makanan khas, keindahan alam, kerajinan tenun, dan keunikan budaya Makassar tampil dengan sangat baik.
 
Soal skenario, Salman paham benar menyajikan dialog dengan tone positif meski film Athirah mengangkat isu sensitif tentang poligami. Naskah yang ia garap bersama Riri terbilang humanis dan tak berlebihan.
 
Di urusan akting, Cut Mini tampak semakin matang. Ekspresi wajah kebingungan saat tahu suaminya menikah lagi, tangisan yang menyayat hati, hingga dialek Makassar ia bawakan dengan baik. Christoffer Nelwan, tetap tampil menawan sebagai Ucu, meski karakternya di film ini minim dialog. Jajang C Noer yang berperan sebagai Ibu Athirah, mencuri hati penonton dengan aura keibuan yang bersahaja. Meski tak muncul di banyak scene, tiga aktris pendatang baru seperti Indah Permatasari, Tika Bravani, dan Nino Prabowo, menyuguhkan akting yang patut diacungi jempol.
 
Meski mengusung tema yang sensitif dan menyakitkan bagi wanita, potret tentang poligami tidaklah harus ditampilkan dengan cara yang provokatif. Sebaliknya, Athirah berhasil mengemas isu poligami dengan jujur, cerdas, dan manusiawi.
 
“Tadi Anda melihat, kan, bagaimana sedihnya dan hancurnya hati saya, tahu suami menggandeng wanita lain? Kasihan, kan? Nah, makanya, jangan mendua, ya. Sayangi betul istri Anda dan setialah kepadanya,” ujar Cut Mini, sesaat setelah press screening usai. Pesan pamungkasnya itu langsung disambut tepuk tangan meriah dari para jurnalis.
 
Athirah bisa disaksikan di bioskop di tanah air mulai 29 September 2016. Jangan lupa nonton, ya! (f)

Baca juga:
Film Terinspirasi dari Kisah Nyata Wajib Tonton
Rekomendasi Film Untuk Ditonton Bersama Keluarga

 


Topic

#ResensiFilm

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?