Empat buku berikut bisa menemani loong weekend Anda, tuh.
Berani Jadi Wirausaha Sosial?
Dewi Meisari Haryanti, Sri Rahayu Hijrah Hati, Astari Wirastuti, Kumala Susanto / PT Bank DBS Indonesia
Wirausaha sosial berkembang pesat di Asia sejak satu dekade terakhir, tak terkecuali di Indonesia. Namun, menggabungkan inovasi bisnis dengan dampak positif yang berkelanjutan di masyarakat adalah langkah yang penuh tantangan. Buku ini siap memandu pembacanya berkenalan dengan hal-hal yang penting diketahui tiap calon wirausaha sosial. Hadir dalam bentuk elektronik, buku ini siap diunduh di https://go.dbs.com/SE-HANDBOOK, untuk langsung dibaca di gawai Anda.
Surat Terakhir Ellena
Egha Latoya / Gramedia Pustaka Utama
Jatuh cinta memang sejuta rasanya, belum lagi bila rindu dan patah hati kemudian turut mendera. Dalam buku kumpulan puisinya, penulis yang juga penyanyi pendatang baru ini menyuarakan isi hatinya ketika disinggahi cinta. Lewat rangkaian kata-kata yang sederhana, kisah perjumpaan dan perpisahan yang dibawa oleh asmara seolah mengalir tanpa perlu banyak usaha. Hati-hati terbawa perasaan, bila Anda membacanya ketika sedang patah hati.
Ki Hadjar: Sebuah Memoar
Haidar Musyafa / Iiman Real
Bagi Ki Hadjar Dewantara, kesempatan untuk menuntut ilmu adalah hak tiap anak, yang tak sepatutnya terenggut oleh penjajahan. Penggagas Perguruan Nasional Taman Siswa itu percaya, anak-anak Indonesia haruslah ditempa dengan gaya yang sesuai dengan budaya bangsanya, bukan berdasarkan sistem pendidikan kolonial Belanda. Di tengah perjuangan melawan penindasan penjajah, kemerdekaan berpikir dan semangat nasionalisme adalah kunci untuk membangun manusia Indonesia yang mandiri dan berani memperjuangkan nasib bangsanya.
Oliver’s Story (Kisah Oliver)
Erich Segal / Gramedia Pustaka Utama
Meski dua tahun telah berlalu sejak kepergian istrinya, Jenny, Oliver Barrett IV belum dapat melanjutkan hidupnya. Ayah mertuanya, Philip, yang kerap mengunjunginya, membujuk Oliver untuk mulai mencari pendamping baru, tapi Oliver masih betah diselimuti kenangan dan duka yang sunyi. Hatinya tak lagi sepi setelah perjumpaannya dengan seorang wanita misterius di Central Park, New York. Pertama kali terbit pada tahun 1977, kisah Oliver menjadi pengingat yang tak lekang oleh waktu, bahwa seseorang tak pernah terlalu tua untuk menemukan cinta.(f)
Topic
#bukumingguini