Reviews
12 Strong, Kisah 12 Tentara Amerika yang Menahan Kerinduan Terhadap Keluarga Saat Melawan Teroris di Afganistan

30 Jan 2018


Foto: Warner Bros Pictures
 
Kapten Mitch Nelson (Chris Hemsworth) sedang cuti dan bermain bersama anak dan istrinya ketika tragedi 11 September 2001 yang menyerang menara kembar World Trade Center terjadi. Mitch yang awalnya minta pindah divisi karena ingin menghabiskan waktu bersama keluarganya, malah minta kepada atasannya untuk dikirim melawan Taliban dan aliansi Al-Qaeda lainnya yang diduga sebagai pelakunya. Bersama 11 anggota timnya, Mitch pun segera berangkat ke Afganistan sebagai pasukan khusus rahasia Green Baret.
 
Di negara tersebut, Mitch harus meyakinkan pimpinan aliansi bagian utara, Jendral Dostum (Navid Negahban), untuk bersatu memerangi Taliban. Saat akhirnya Dostum setuju untuk bekerja sama, Mitch dan kawan-kawan pun harus berperang sesuai gaya lokal, yaitu dengan berkuda. Masalahnya, selain Mitch, anggota timnya rata-rata tidak terbiasa naik kuda.
 
Banyak kendala yang mereka hadapi, mulai dari terbatasnya kuda yang tersedia sehingga hanya enam dari mereka yang pergi mendampingi Dostum, hingga sulitnya mengetahui titik kordinat tempat pasukan Taliban berkumpul sehingga pasukan udara yang menunggu instruksi Mitch pun meluncurkan bom di posisi yang salah. Belum lagi, ada masalah ego di antara Mitch dan Dostum yang sempat membuat keduanya bersitegang. Padahal jika mau menumpas pasukan Taliban, keduanya benar-benar harus bersatu.


Foto: Warner Bros Pictures
 
Film 12 Strong diangkat dari kisah nyata yang dijadikan buku berjudul Horse Soldiers karya Doug Stanton. Dari 12 tentara ini, 11 di antaranya sudah menikah dan memiliki anak. Mereka pun rata-rata berusia 32 tahun, usia yang tergolong muda. Sepertinya, inilah yang membuat film 12 Strong menampilkan banyak sisi kekeluargaan di sepanjang film.
 
Misalnya, saat berpamitan untuk perang, terlihat sekali kalau istri Mitch cemas atas keselamatan suaminya hingga meminta sang suami berjanji untuk pulang. Janji inilah yang memotivasi Mitch untuk terus berjuang dan tetap selamat. Anggota tim lainnya, Hal Spencer (Michael Shannon) juga menampilkan sosok family man, yang terlihat sangat berat mengucapkan selamat tinggal kepada anak laki-lakinya saat hendak pergi berperang. Adegan menyentuh juga diperlihatkan saat Sam Diller (Michael Pena) mengungkapkan rencananya untuk berperang kepada sang istri.


Foto: Warner Bros Pictures
 
Saat di medan perang, diperlihatkan juga persahabatan antara para tentara AS dan tentara lokal. Hubungan mereka tidak lagi sekadar teman satu tim, tapi lebih seperti keluarga ataupun kakak-adik. Apalagi, banyak di antara tentara lokal yang sebenarnya masih berstatus anak-anak.
 
Untuk kategori film aksi, 12 Strong yang disutradarai Nicolai Fuglsig ini tidaklah terlalu ‘menakutkan’, meski tidak sedikit adegan tembakan yang diperlihatkan. Para wanita yang sebenarnya lebih suka film drama akan tetap bisa menikmati film ini, apalagi jika melihat sosok Chris Hemsworth yang tampan, manly, dan family man pula—mata tidak akan bosan memandangnya. Melalui film ini, Anda bisa melihat tentara yang biasanya terlihat kuat, ternyata tetap memiliki sisi humanis dan bisa galau karena merindukan keluarganya. (f)

Baca juga:
Maze Runner: The Death Cure, Akhir Perjuangan the Gladers yang Menegangkan Demi Membebaskan Diri dari Penelitian Mematikan
Terbaru dari Kang Dong-woon, Kim Tae-ri, dan Yeo Jin-goo, Film 1987: When The Day Comes, Tentang Awal Demokrasi di Korea Selatan
Along With The Gods: The Two Worlds, Ini 5 Alasan Larisnya Tontonan Tentang Drama Setelah Kematian

 


Topic

#filmhollywood

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?