Reviews
Kuambil Lagi Hatiku, Film Rasa India dan Jawa

21 Mar 2019

 


 
 
Untuk memahami karakternya, Lala Karmela pun belajar dua budaya yaitu budaya Jawa dan India, “Karakter yang saya mainkan, Sinta lahir dan besar di India. Saya harus belajar bahasa, tarian, dan bagaimana orang India dalam keseharian bersikap. Selain itu, belajar budaya Jawa juga karena kebanyakan film diambil di sekitar Borobudur.”
 
Bagi penonton, bersiaplah mendengarkan percakapan dalam empat bahasa, Indonesia, Jawa, India, dan Inggris. Ini bakal menguji kecepatan Anda membaca subtitle.
 
Film Kumbil Lagi Hatiku sekaligus menandai kembalinya Produksi Film Negara (PFN), BUMN yang bergerak di bidang perfilman, setelah 26 tahun vakum. PFN yang berdiri tahun 1934 adalah saksi sejarah perjuangan bangsa. PFN semula banyak memproduksi film untuk propaganda pemerintah dan film dokumenter bertema kepahlawanan. PFN lalu berkembang membuat film cerita yang bertema pendidikan dan penerangan yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Dua film terakhir yang digarap adalah Pelangi di Nusa Laut (1992) dan Surat Untuk Bidadari (1994).
 


“Zaman sudah berubah. Medium film tidak bisa lagi diperlakukan seperti dahulu.  Dalam film ini kami ingin mengangkat masalah-masalah yang ada di Indonesia hari ini, seperti bahasa yang bercampur-campur. Namun semua itu tidak melunturkan nasionalisme, “ ujar M. Abduh Aziz, Direktur Utama PFN saat pemutaran khusus untuk media di Jakarta.
 
Film Kuambil Lagi Hatiku (Borobudur Love Story) ini menggandeng beberapa BUMN seperti Wahana Kreator Nusantara dan pihak Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, BUMN yang bergerak di bidang pariwisata, juga Pertamina, Pelindo 3, Garuda Indonesia, Jasa Raharja, Wijaya Karya, Perusahaan Gas Negara, Bank Mandiri, Bank BTN, Bank Negara Indonesia, Patra Jasa, dan Pupuk Indonesia. Jadi jangan heran kalau melihat logo BUMN tadi seliweran di film.

 


Film ini disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis dengan Salman Aristo menjadi produser, Arief Ash Shiddiq dan Rino Sardjono bertindak sebagai penulis, dan turut dibintangi aktor kawakan Ria IrawanDian SidikEnce Bagus, dan Tarzan. Film yang memulai produksi pada September 2018 ini akan ditayangkan pada 21 Maret 2019. (f)
 


Topic

#filmindonesia, #filmnasional, #review

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?