Profile
Winnie, Wanita di Balik Busana Anak-anak Selebritas Hollywood

20 Oct 2016


Foto: Dok. Pribadi

Berawal dari label yang diciptakan di Perth, Australia, Mischka Aoki kini bisa ditemukan di 62 kota dunia, dari London, New York, Paris, Dubai, hingga Almaty, Kazakhstan. Hebatnya lagi, pendirinya adalah wanita kelahiran Malang bernama Winnie. Puncaknya, ketika dunia membicarakannya saat gaun kreasinya dikenakan oleh Blue Ivy, gadis cilik putri kesayangan Beyonce, di red carpet anugerah Video Music Awards 2016, Agustus lalu. Bocah berusia 4 tahun ini mengenakan gaun berwarna keemasan dengan sepuhan motif bunga warna metalik, serta bawahan tutu bertumpuk asimetris yang menjuntai di bagian belakang. Busana couture dari koleksi bernama Grand Royalle yang konon harganya 11.000 dolar AS (Rp143 juta).

Menyasar Kalangan Elit
Sulit untuk mengatakan, di mana Winnie biasa makan siang. Di satu hari, ia bisa saja sedang di kediamannya di Perth. Di lain hari, ia tampak di antara sosialita dan selebritas Hollywood di sebuah pesta gala di New York. Kali lain, ia tampak sedang sibuk bekerja di kantornya di Milan (selain Perth, Mischka Aoki juga memiliki kantor di Milan). Atau di hari yang rileks, ia dan keluarganya sedang liburan ke Tuscany, atau, barangkali ia sedang ada di antara kita di salah satu sudut restoran di ibukota. Ya, itulah kehidupan Winnie –yang telah menembus batas negara- sejak menjalankan bisnis label busana haute couture untuk anak, Mischka Aoki, yang ia dirikan tahun 2009 silam.
               
Sejak awal berdirinya, label Mischka Aoki memang menyasar target kalangan elit yang menganggap harga bukanlah masalah. Tak heran, keindahan busana anak -yang memberikan sensasi kemewahan busana seperti milik wanita dewasa- ini seketika dilirik oleh segelintir elit dari kalangan sosialita, keluarga kerajaan, dan para selebritas dunia yang mendambakan eksklusivitas. Selain Blue Ivy, Suri Cruise, anak-anak keluarga Kardashian, Marion dan Tabitha Broderick (si kembar anak Sarah Jessica Parker), dan Harper Beckham juga pernah mengenakan Mischka Aoki.  

Di dunia fashion adibusana, tak banyak yang membuat adibusana untk anak. Itulah kenapa, Menurut Winnie, Mischka Aoki menawarkan sesuatu yang sangat unik dan orisinil yang tidak dapat di temukan di brand lainnya. “Kami menawarkan konsep ready to wear gaun couture, dengan mengadopsi teknik adibusana, tetapi tersedia di ukuran standar untuk mengurangi waktu tunggu yang sangat lama,” ujar ibu dari seorang putri bernama Mischka Aoki dan seorang putra bernama Devon Kei Enzo.

Mengenai harganya, rata-rata 2000 dolar AS per baju untuk koleksi utama, dan untuk koleksi eksklusif harganya mulai dari 10 ribu dolar AS, Winnie –yang diwawancarai via Femina lewat e-mail- mengakui, ia sengaja mengincar niche market untuk orang-orang yang menghargai adibusana.
 
Bagi Winnie, haute couture adalah high-end fashion yang membutuhkan teknik tingkat tinggi, dan dalam pengerjaannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah yang ia terapkan pada Mischka Aoki. “Setiap baju punya keunikan dan kerumitan yang berbeda-beda. Dibutuhkan daya artistik yang sangat tinggi. Malahan kadangkala dibuat tanpa pola. Satu potong busana bisa memakan waktu hingga 300 jam dan setidaknya dikerjakan oleh 8 orang, hanya untuk satu baju,” cerita Winnie, yang mengatakan bahan-bahannya menggunakan material kain eksklusif yang diburunya dari penjuru Eropa. Beberapa juga diproduksi sendiri.

“Saya rasa salah satu keunggulan kami adalah kami memiliki produk yang sangat unik, menonjol, dan mewah. Ini adalah faktor-faktor yang menarik untuk orang-orang yang sangat menghargai kesulitan dari pengerjaan gaun haute couture yang kami terapkan di setiap desain kami, untuk mereka yang mau terlihat berbeda dan glamourous,” ungkap Winnie yang mengatakan, fashion item andalannya adalah jaket dan coat.
 
Dari Fashion ke Buku Anak  
Wanita lulusan Curtin University, Australia yang sudah menetap di Perth sejak tahun 1996 ini sebetulnya tidak memiliki pendidikan formal dalam bidang fashion. Namun, Winnie mengtakan selalu punya passion dengan dunia fashion, dan itu sudah menjadi bagian dari hidupnya sehari hari. Inspirasi untuk memulai bisnis fashion itu datang setelah ia melahirkan putri pertamanya Mischka Aoki, 8 tahun silam.

“Baju yang available saat itu terlalu biasa dan bukan style yang saya suka. Saya merasa masih belum ada baju-baju yang cukup luxurious dan stylish di pasaran pada saat itu. Jadi saat itulah saya memutuskan untuk memulai Mischka Aoki,” kenangnya.

Winnie beruntung, tidak lama sejak Mischka Aoki berdiri, bisnisnya langsung menjadi sorotan media Australia. Belum satu tahun berdiri, ia sudah diminta melakukan solo fashion show di Perth Fashion Festival. Dari situlah, nama labelnya bergulir. Harvey Nichols London, department store terkemuka meminta koleksinya. Kini, hampir semua department store terkemuka dunia menjual busana Mischka Aoki. Sebutlah beberapa seperti Harrods London, Bergdorf Goodman New York, Saks Fifth Avenue, dan TsUM Rusia, yang cabangnya sudah ada di banyak kota dunia.

Dan, awal tahun lalu, label Mischka mendapat tempat istimewa di area Harrods Mini Superbrand, posisi yang hanya ditawarkan ke beberapa brand papan atas saja, seperti Dior, Dolce and Gabanna, Gucci dan Fendi. Menurut Winnie, itu pula kenapa gaun Mischka dilirik oleh para jet setter dan selebritas dunia, sebab Mischka dijual di butik-butik eksklusif di department store yang menjadi langganan para selebritas tersebut.

Ketika popularitas sudah di tangan, bukan berarti kesuksesan itu diraihnya dengan gampang. Winnie tak menyangkal, dalam berbisnis pasti pernah mengalami tantangan. Dalam kasusnya, ia pernah jungkir balik dalam hal mencari SDM, quality control, dan pembentukan tim hingga bisa solid seperti sekarang. “Saya selalu berusaha untuk konsisten dengan apa yang telah dilakukan sejak mulai berdiri hingga saat ini. Dari memastikan bahwa produk yang dihasilkan berkualitas tinggi dan desainnya selalu  fashion forward dan unique.”

Winnie tak mau berhenti di tahap ini saja. Benaknya selalu dipenuhi dengan banyak rencana-rencana menarik dan berbeda, termasuk dalam hal desain yang akan dirilis untuk season berikutnya. Misalnya, beberapa bulan lalu, Mischka Aoki baru saja membuat baju eksklusif untuk stockist di Harrods Department Store London. Desain tersebut berupa gaun eksklusif berwarna emas, yang dihiasi dengan bunga-bunga terbuat dari emas asli 24 karat.

Selain itu, Mischka juga baru merilis koleksi yang merupakan bagian dari ekspansi Mischka Aoki, yakni Mini Me Collection. Koleksi gaun serasi untuk ibu dan anak. Ada juga beberapa proyek lain yang sedang disiapkannya, seperti kolaborasi dengan ilustrator terkenal asal Australia, Megan Hess, untuk menciptakan boneka Mischka Aoki.

Di awal tahun depan, ia juga akan merilis kolaborasi dengan penulis buku anak asal Amerika Serikat untuk membuat buku cerita anak. “Kami punya banyak sekali proyek menarik ke depannya,” tuturnya, antusias.

Mengenai koleksi Mini Me, koleksi tersebut merupakan jawaban dari tingginya permintaan untuk membuat baju-baju ukuran orang dewasa. Dalam koleksi Mini Me, ada 6 pasang gaun adibusana yang dibuat khusus dengan desain kembar untuk ibu dan anak.

Kendati sudah menjadi warga negara dunia, Winnie mengaku dirinya adalah penganut adat timur. “Saya dibesarkan dalam keluarga yang sangat ketat dan disiplin. Orang tua saya mengajarkan saya nilai keluarga yang sangat kuat dan etika ketimuran. Saya amat bersyukur tumbuh digembleng dengan nilai-nilai tersebut oleh kedua orang tua saya. Dan karenanya saya juga akan mengajarkan hal yang sama ke kedua anak saya.”

Sebagai ibu, meski ia telah menjelma menjadi pebisnis, kedua anaknya tetaplah menjadi prioritas utama. “Tak peduli sesibuk apa pun, saya selalu mengalokasikan waktu bermain dengan mereka. They are just adorable and I wish they stay cute forever,” ujarnya, tentang Mischka dan Devon, dua buah hatinya.

Hidupnya kini di antara Milan, Perth, New York, dan Jakarta, serta kota-kota eksotis dunia yang menjadi destinasi traveling-nya. “Ke manapun saya pergi, Indonesia selalu menjadi rumah saya. Dan segala hal tentang Indonesia, sangat dekat di hati saya. Keluarga, teman-teman, orang-orangnya, kebudayaannya, dan…makanan!” tutur wanita penyuka rujak ini.  (f)

Baca Juga:

Ficky Yusrini (Kontributor Jakarta)


Topic

#wanitahebat

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?