Profile
Setelah Tujuh Tahun, Mata Najwa Berhenti Tayang, Najwa Shihab: Saya Bangga Jadi Wartawan

10 Aug 2017



Menebar Pengaruh Baik
Berada di media memang jadi privilege buat saya. Bisa muncul selama 1,5 jam seminggu sekali di layar kaca adalah kesempatan besar. Karenanya, saya selalu hati-hati memilih isu dan pesan yang mau diangkat. Acara ini kan ditonton begitu banyak orang, dan kesempatan bisa memengaruhi orang itu menjadi sangat besar.

Tema yang kami pilih selalu menekankan bahwa kebaikan dan optimisme itu menular, jadi kita ingin menunjukkannya, supaya bisa ditularkan. Begitu juga dengan kezaliman. Itu semua bisa dilawan, kok, dengan banyak cara bahkan dengan hal-hal kecil.

Di acara ini kami juga ingin mengawal orang-orang yang kami anggap bisa mengubah sesuatu. Kami memberikan mereka tempat, dan menyoroti mereka saat melakukan sesuatu yang harusnya tidak mereka lakukan, dan banyak lagi. Istilahnya menjadi watchdog.

Kami juga ingin empowering masyarakat bahwa yang mereka lakukan itu penting dan jangan menganggap kecil diri sendiri. Contohnya dalam pemilu. Kami sering sekali mengangkat profil caleg atau orang yang akan menjadi pejabat publik. Kami ingin menunjukkan, meski hanya satu, suara Anda berharga, karenanya berhati-hatilah dalam menentukan pilihan, karena bisa memengaruhi negeri ini. Lihat dulu rekam jejaknya, tahu apa yang dia ingin lakukan, dan harus memastikan apakah dia punya kemampuan untuk melakukannya. Anda bisa lihat sendiri, masih banyak caleg yang tidak tahu apa yang akan dilakukannya nanti, ‘kan?

Saya juga berusaha mengajak orang terlibat, jangan hanya menggerutu. Mari bersikap kritis, siap melakukan sesuatu, dan siap menyampaikan pendapatnya lewat jalur yang ada.

Dulu saya juga aktif posting di media sosial, termasuk di Twitter. Tapi, setelah saya menjadi wakil pemimpin redaksi, saya harus lebih hati-hati dan mengerem postingan saya. Jangan sampai apa yang saya katakan dianggap jadi suara institusi saya.

Pada prinsipnya, orang yang punya follower banyak berarti kesempatannya untuk bicara lebih besar dan bagaimana menggunakan kesempatan untuk bicara itu. Untuk kepentingan komersial boleh-boleh saja, yang penting ia menyadari apa yang dikatakannya akan membawa dampak atau pengaruh terhadap follower-nya. (f)
 
Argarini Devi


Topic

#NajwaShihab, #presenter

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?