Career
Liz Elisabeth Fashion Blogger dengan Impian Terpendam

10 Oct 2013

Motivasi seseorang untuk menjadi fashion blogger ternyata bukan hanya kecintaan pada fashion semata, tuh. Seperti yang dialami Elisabeth Paramita Poetri (Liz), pemilik blog voguishdoodles. Lulusan LSPR Post-Graduate Program ini rupanya menyimpan impian jadi model sejak kecil dan fashion blogger berhasil menyalurkan mimpinya, tuh.

Ingin sukses seperti Liz? Simak obrolan CC dengan fashion blogger yang juga menjadi creative merchandiser di salah satu perusahaan retail itu.




Obsesi model terpendam

“Motivasi awal bikin blog lihat situs chictopia. Lihat cewek-cewek yang bukan model alias orang biasa, bisa difoto bagus, pakai baju bagus, dan hasilnya bagus. Apalagi sejak kecil saya  bermimpi  jadi model, tapi sayang kaki saya pendek, hehehe.”

“Oktober 2010 saya mulai bikin blog yang referensinya dari luar negeri. Setahun nge-blog mulai banyak tahu ternyata di Indonesia punya banyak fashion blogger. Nah, 2011 saya mulai serius nge-blog dengan status personal style blog. Soalnya selain foto outfit, saya juga memuat cerita tentang kehidupan sehari-hari.”

“Saya baru sadar punya passion di fashion tahun 2012. Saat itu gayanya masih campur aduk dan belum ada signature style. Baru tahun 2013 saya punya jati diri style, itu juga dapat masukan dari orang-orang. Style saya sekarang campuran hippies, bohemian, grunge, dan girly.”
 








Harus eksklusif

“Gaya yang saya tampilkan di blog adalah gaya keseharian saya. Biar dibilang orang lebay, saya cuek saja. Pokoknya, kalau sudah menemukan style yang ‘gue banget’, pakailah dengan pede. Happy, deh, kalau menemukan item unik yang bisa jadi inspirasi readers. Sama kayak majalah, fashion blogger juga seharusnya menyajikan tren terbaru buat readers-nya.”

“Sebagai fashion blogger, keekslusifan gaya harus dijaga. Oleh karena itu, saya lebih senang belanja di luar negeri secara online karena desain di sana lebih fashion forward. Apalagi banyak barang-barang yang nggak dijual di Indonesia. Kalaupun ada, paling harus nunggu lama dan harganya jauh lebih mahal. Btw, kalau belanja online, jangan lupa cari yang free shipping, ya, biar nggak rugi-rugi banget.”

“Gaya eksklusif juga bisa didapat dari kreasi DIY (Do It Yourself) dari fashion item lama.  Terutama kalau sudah nggak ada bujet beli baju baru, potong dan ikat saja baju yang jarang dipakai dan dipadukan sama atasan yang sering dipakai. Rajin-rajin, deh, cari inspirasi DIY dari YouTube atau fashion blogger lain.”





























Selfie Vs Satpam

“Saat pertama nge-blog, saya sempat bingung gimana cara para fashion blogger difoto. Saat saya cari tahu, rata-rata, sih, mereka melakukan self portrait alias selfie pakai tripod. Saya langsung beli tripod dan remote, deh.

“Enaknya selfie, bisa mendapatkan gaya yang saya mau. Nggak enaknya, tuh, lebih lama. Kalau difotoin orang, kan, bisa langsung bergaya, kalau selfie harus ngeset dulu, mengandalakan remote untuk foto, lalu jalan dulu sebelum melihat hasilnya—lumayan makan waktu.”

“Selain itu, saya bisa niat banget cari lokasi shoot. Biasanya saya hunting tempat yang cocok dengan outfit saya biar bajunya terlihat menonjol. Udah biasa, deh, dilihatin abang-abang, anak-anak kecil, sampai diusir satpam, hehehe. Apalagi kalau fotonya di mall, sebelum ketahuan satpam, ya, terusin foto-foto aja.”






Tip dari Liz!

“Buat yang mau mulai karier sebagai fashion blogger, pede aja sama bentuk tubuh yang dimiliki. Asal punya style dan selera fashion yang  bagus pasti kita bisa tetap terlihat menarik. Semua kembali ke motivasi awal, punya obsesi jadi model terpendam seperti saya, atau membuat portofolio, terserah orang lain bilang apa, maju terus saja.”

“Jangan cepat menyerah kalau nggak ada yang baca atau follow blog kita. Tetap konsisten posting dan jangan jadi minder. Pasti lama-lama ada yang suka dan tawaran endorsement dan feature magazine akan datang, kok.”

“Saat bekerja sama dengan Cita Cinta, blog saya jadi punya terobosan baru. Blog saya lebih interaktif karena dapat artikel yang update tiap hari dari Cita Cinta. Look nicer dan jadi prestige banget, deh.” (NAD/FOTO:PRIBADI)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?