Profile
Gobind Vashdev, Pekerja Hati yang Berjalan Tanpa Alas Kaki

12 Feb 2017


Foto: Hermawan

Tak banyak orang yang bisa senekat Gobind Vashdev (45). Ia rela melepas semua kenyamanan dan keuntungan materi demi balas budi pada alam yang telah memberikannya banyak hal dalam kehidupan. Ia juga menyumbang uang dari bukunya yang terjual laris di pasaran demi ‘membayar utang’ atas  tiap helai kertas yang ia gunakan untuk karya-karyanya. Kepada femina, Gobind menceritakan tiap keputusan ‘menyimpangnya’ yang justru kini menjadi inspirasi banyak orang.
 
Kebanyakan orang mengenal Gobind sebagai praktisi self-healing sejak tahun 2007 lalu. Ia berkeliling Indonesia  --bahkan hingga ke Hong Kong-- untuk berbagi ilmu tentang bagaimana mengatasi trauma, berkawan dengan penderitaan, hingga mencari kedamaian dalam diri. Kebanyakan, praktik self-healing tersebut ia lakukan tanpa pungutan biaya.

“Tujuan saya adalah ingin membantu mereka yang membutuhkan dengan hati. Ini adalah kontribusi saya kepada dunia yang telah memberikan banyak kebaikan,” cerita pria yang sudah belajar teknik self-healing dari Capacitar sejak tahun 2003 ini.

Di sisi lain, ia juga menjadi salah satu penulis buku best-seller yang sudah dicetak ulang hingga 19 kali, berjudul Happiness Inside. Buku ini bercerita tentang kisah reflektif bagaimana rasa syukur, mental positif, dan harapan akan membantu menggiring kita pada kebahagiaan di dalam hati. Bahkan, baru-baru ini ia kembali meluncurkan buku berjudul 99 Wisdom yang berisi kumpulan cerita perjalanan hidupnya yang mengajarkannya berbagai macam kebijaksanaan.

Bagi Gobind, buku-buku hasil karyanya tak sembarang dicetak hanya untuk mencari keuntungan. Ia mendedikasikan  tiap rupiah yang didapat dari hasil penjualan buku tersebut untuk membantu sesama. Bahkan, sebagai bentuk balas budinya kepada alam yang telah mengizinkannya menggunakan kertas untuk menyebar kebahagiaan dalam bentuk tulisan, Gobind akan menanam satu pohon untuk tiap penjualan satu bukunya.

Di balik pemikiran-pemikirannya yang dekat dengan alam, Gobind juga punya gaya hidup yang nyentrik dan unik. Tidak seperti kebanyakan orang yang senang dengan sepatu keren dan necis, Gobind justru melepaskan atribut tersebut demi mendekatkan diri dengan alam. Tahun ini sudah masuk tahun keempat pria keturunan India ini hidup tanpa alas kaki. Begitu pula ketika ia datang ke femina untuk wawancara dan sesi foto, kaki-kakinya melangkah tanpa alas kaki. “Saat ke Jepang, di musim dingin, kaki-kaki ini bersentuhan dengan salju yang beku,” cerita Gobind.

Pilihan gaya yang nyentrik ini memang kerap menjadi perhatian orang. Tapi, ia tak pernah merasa terganggu dengan pandangan penuh tanya dari orang lain. “Jangan khawatir. Orang Indonesia biasanya bicara tentang hal buruk di belakang dan memuji di depan orangnya. Jadi, saya justru sering mendapatkan pujian,” katanya, sambil bercanda.

(klik halaman selanjutnya untuk melanjutkan membaca)
 


Topic

#priahebat

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?