Profile
Evi Afiatin, Direktur BPJS Ketenagakerjaan dan Tanggung Jawab Besar Mengelola Dana Jaminan Sosial

26 Apr 2018



Foto: Dok. Feminagroup
 
Saat ini Evi Afiatin menjadi Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan, satu-satunya direktur wanita­ dari tujuh jajaran direksi di BPJS Ketenagakerjaan. Ini membuat Evi insinyur Teknik Kimia lulusan Institut Teknologi Bandung tersebut bersyukur, karena terlahir sebagai seorang wanita, yang secara alamiah memiliki kemampuan multitasking, lebih berempati dan luwes dalam berinteraksi.
 
“Meskipun saat ini laki-laki masih dominan menduduki posisi kunci, tetapi sebenarnya pada masa kini, kondisinya sudah sangat berbeda dengan zaman Ibu Kartini dulu. Kesempatan dan peluang terbuka sama bagi laki-laki maupun wanita. Kita harus lebih proaktif dan bisa membuktikan kalau memiliki kualitas, profesionalisme dan kemampuan yang sama,” ungkap wanita bernama lengkap Ir. Evi Afiatin Msc.MAF ini.
 
Sebelum bergabung dengan BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2016, Evi menempuh perjalanan karier di sektor perbankan. Pengalaman sebagai bankir inilah yang membuat Evi memperluas kerja sama layanan klaim manfaat program jaminan sosial dengan perbankan.

BPJS Ketenagakerjaan memiliki akses layanan tanpa perlu berinvestasi karena menggunakan kantor­-kantor cabang perbankan, sedangkan perbankan memiliki akses pelanggan baru (captive market) untuk produk tabungan mereka tanpa perlu beriklan. Kerja sama ini memudahkan para peserta BPJS Ketenaga­kerjaan untuk mendapatkan akses layanan dan melakukan klaim Jaminan Hari Tua (JHT).
 
Kini, Evi diberi tanggung jawab untuk memastikan bahwa dana Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan sekitar 320 triliun rupiah dikelola dengan baik.

“Alhamdulillah, tahun lalu BPJS Ketenagakerjaan mendapatkan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dan WTM (Wajar tanpa Modifikasian) sekaligus dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan kantor akuntan publik. Predikat ini menunjukkan bahwa kami telah mengelola keuangan dengan benar sesuai dengan standar yang berlaku,” kata Evi.
 
Wanita yang mendapatkan beasiswa British Chevening Scholarship Award untuk mengambil Master of Science in Chemical ­Engineering dari University of Wales dan Merdeka Fellowship Award untuk mendapat­kan Master Applied Finance dari University of Melbourne ini tak lupa mengajak seluruh pekerja Indonesia untuk sadar akan hak-haknya memiliki jaminan sosial sebagai proteksi pada saat usia pensiun, memasuki usia tua, mengalami kecelakaan kerja, maupun kematian.
 
Tak hanya sibuk berkarier, Evi juga menyeimbangkan hidup dengan kegiatan lain. Ia tetap meluangkan waktu untuk aktif menjadi pengurus berbagai organisasi, juga bermain ketoprak bersama teman-temannya.  Tentu saja Evi juga tak melupakan quality time bersama keluarga, seperti kursus memasak bersama putri tercinta, makan di luar, nonton film, atau berlibur ke luar kota. (f)

Baca Juga:


Topic

#profil, #BPJSTK

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?