Profile
45 Tahun Berkembang Bersama Femina: Menuju Puncak Karier Bersama Komunitas Women's Leadership Network

24 Nov 2017

Fotografer: Dachri Megantara. Pengarah Gaya: Gabriela Pangemanan. Make-up Artist: Rizka Azizah. Wardrobe: Batik Chic

Keterangan Foto:
1/ Monika Indriasari, Director, PT. Townland International
2/ Joan Caroline Tobing, Network Manager of Geo Science Technology, PT Medco Energi E&P
3/ Devi Susanti, Project Purchasing Manager, PT Lotte Shopping Indonesia
4/ Dina Sandri Fani, Director of Talent & Culture Human Resources Department, Pullman Jakarta Indonesia
5/ Endang Santi Santi, Vice President Head, Global Markets Business Management, UOB
6/ Ari Kartika, VP Marketing, PT PP Properti
7/ Shita Laksmi, Project Manager Asia, Diplo (Geneva Internet Platform)

Tahun 1972, ketika femina pertama kali terbit, para pendiri media ini menetapkan tujuan mengapa femina hadir: yaitu sebagai bahan bacaan yang informatif, menghibur, membangkitkan daya kreativitas, dan meluaskan wawasan wanita.

Sebagai general service magazine, wajar jika informasi yang disampaikan femina merangsang keingintahuan pembacanya. Maka, femina tidak hanya hadir sebagai media massa wanita, tapi juga menjelma dalam berbagai kegiatan yang mendekatkan femina dengan pembacanya. Dari seminar, nonton bareng, demo masak, kompetisi, hingga festival berskala besar.

Apa yang femina lakukan menjawab tren masyarakat yang senang berkumpul dan berbagi ide pada minat yang sama. Komunitas pun menjadi wadah untuk berkolaborasi dan saling memberi inspirasi. Berkembang mengikuti zaman, komunitas
femina hadir untuk memberikan impact dalam berbagai bidang yang diminati wanita seperti wanita karier dan wanita wirausaha.

Kontribusi wanita yang terus meningkat di dua bidang tersebut terbukti telah membawa komunitas wanita wirausaha dan wanita karier femina terus melaju. Begitu pula ketika dunia kreatif di Indonesia mulai naik pamor, femina sejak awal telah menangkapnya dengan membangun komunitas bagi para pekerja kreatif di industri fashion hingga entertainment lewat komunitas Wajah Femina, Lomba Perancang Mode, dan Lomba Perancang Aksesori.

Bersama komunitas, femina mengajak pembaca untuk menemukan potensi terbaik dalam dirinya, tampil di depan, sekaligus memberikan perubahan.

Kini, setelah 45 tahun, femina terus melaju menjadi trendsetter dalam pengembangan komunitas. Tak heran bila kemudian lahirlah wanita-wanita tangguh, penuh prestasi di karier maupun bisnis dari berbagai komunitas femina. Keberhasilan sebuah media ditentukan pula oleh seberapa solid dan berkembang audiens yang dilayaninya. Ini salah satu di antaranya.

Komunitas Women’s Leadership Network
Sejak mula, wanita karier merupakan core pembaca femina. Tak heran, bila pengembangan komunitas untuk wanita karier  menjadi perhatian femina. Bila kita menengok sejarah, pada tahun 1986, femina menggelar pemilihan sekretaris terbaik, sebuah terobosan berani yang mampu menampilkan sisi profesional jabatan ini.

Memang tidak mudah bagi wanita untuk terus melaju di jalur karier. Penelitian McKinsey menunjukkan bahwa banyak wanita karier yang rontok di level menengah karena berbagai alasan, termasuk soal domestik rumah tangga.  

Di lain sisi, ada banyak wanita berprestasi di bidang profesional, yang sayangnya apresiasi terbilang sedikit. Padahal mereka ini bisa menjadi role model bagi wanita karier lainnya untuk terus mencapai puncak karier.

Komunitas Women’s Leadership Network kemudian berkembang menjadi wadah bagi para wanita pekerja untuk memotivasi diri mencapai karier setinggi-tingginya. Selama ini wanita karier identik sebagai sosok superwoman. Padahal, pada kenyataannya tidak demikian. Wadah ini hadir sebagai sarana bagi mereka untuk menjadi sosok profesional yang lebih kuat dengan saling menguatkan satu sama lain.

Bagi Dina Sandri Fani, Director of Talent & Culture Human Resources Department, Pullman Jakarta Indonesia, “Komunitas Wanita Karier femina adalah support system. Bertemu sosok wanita karier sukses yang inspiratif menjadi amunisi untuk saya terus maju,” katanya.

Sedangkan Joan Caroline Tobing, setelah keluar sebagai Pemenang Women’s Leadership Network 2015/2016, ia merasa peluang kariernya semakin terbuka lebar. "Saya seperti memiliki pilihan lain untuk karier setelah menjalani kuliah S2, hadiah dari lomba femina ini,” katanya, senang. (f)

Baca juga:
45 Tahun Berkembang Bersama Femina: Komunitas Wanita Wirausaha

Faunda Liswijayanti


Topic

#komunitas, #wanitakarier, #wanitabekerja

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?