Menjadi freelancer memang menyenangkan dari segi jam kerja—yang bisa diatur dengan kebutuhan kita. Namun dari segi finansial, kita mungkin agak ketar-ketir karena tidak ada kepastian nominal yang akan diterima tiap bulannya. Oleh karena itu, kita perlu, tuh, mengatur keuangan dengan cermat agar tidak bermasalah dengan kondisi keuangan.
 
Hal pertama yang perlu dimiliki adalah dana darurat. Yap, tiap kali menerima honor, sisihkan 10% untuk pos ini. Kumpulkan dananya hingga mencapai 3 kali pengeluaran tiap bulannya bagi Anda yang single, atau 6 kali pengeluaran bagi Anda yang sudah menikah. Jadi jika ada kejadian tak terduga yang membuat Anda sulit bekerja, Anda memiliki dana untuk biaya hidup sementara.
 
Asuransi kesehatan adalah hal wajib untuk dimiliki setelah dana darurat. Setidaknya, Anda memilik BPJS Kesehatan. Jika nantinya Anda punya dana lebih untuk asuransi lainnya, tidak masalah. Ingat, biaya pengobatan tidaklah murah—bisa berjuta-juta Rupiah jika Anda sampai rawat inap. Jadi, pastikan Anda memiliki asuransi.
 
Selanjutnya, barulah Anda mengisi pos investasi yang disesuaikan dengan tujuan. Apakah investasi ini untuk jaminan hari tua, atau untuk meembeli rumah impian? Baru, deh, Anda tentukan nominal investasi tiap bulannya. Sebaiknya, sih  sisihkan minimal 10% honor tiap bulannya.
 
Jenis investasi apa yang bisa dipilih oleh freelancer? Jika nominalnya di bawah Rp500.000, Anda bisa pilih reksa sana yang memungkinkan Anda berinvestasi mulai dari Rp100.000. Nominalnya bisa berubah-ubah, kecuali Anda menerapkan investasi autodebit yang jumlah investasinya akan sama tiap bulannya. Atau, Anda bisa mencicil logam mulia, maupun beli emas dalam jumlah kecil. Selamat berinvestasi. (f)

Baca juga:
Berencana Pensiun Dini? Ini 4 Hal yang Harus Dipertimbangkan!
10 Langkah Sukses Jadi Freelancer Tajir
Perlukah Memakai Asuransi Kartu Kredit?
 

---

Topic

#freelancer, #investasi

---