Nggak ada manusia yang sempurna, tapi soal pacar, boleh, dong, kalau kita mau yang terbaik. Si dia harus baik, mapan, setia, humoris, dan kalau bisa ganteng juga. Nah, kalau calon pacar kita nggak memenuhi kriteria terakhir alias fisik kurang oke, sebelum menerima cintanya, pastikan dulu kita siap menerima semua risikonya.Kok, mau, sih?
Bukan sekali dua kali kita mendapat pertanyaan, baik ditanyain langsung atau digosipin di belakang, "Kok, mau, sih, sama dia? Atau bisa lebih parah, dituduh cuma naksir hartanya!
How to act: Tudingan seperti ini jangan dimasukin ke hati. Tanggapi saja dengan kalem. Bilang terus terang kalau kita naksir si dia karena hatinya. Nggak perlu ngoyo membuktikan dia bisa diandalkan. Pelan-pelan saja, biar waktu yang membuktikan.
Salah duga
Akan ada saja orang yang salah mengira. Alih-alih pacar, si dia malah disangka sopir pribadi kita. Hal ini bisa terjadi pada orang-orang yang nggak kita kenal sampai saudara dekat.
How to act: Biar dalam hati bete dan sedih, kita harus tetap asyik, dong! Lihat-lihat suasana hati, deh. Kalau lagi nggak mood, kita boleh mengenalkan dengan sopan sebagai pacar kita. Dijamin orang yang salah duga jadi nggak enak hati. Tapi kalau lagi senang, dibawa bercanda saja, "Iya, nih, pacar gue emang kurang dandan!"
Orang ketiga
Jangan heran kalau lebih banyak godaan menerpa kita. Wajar, kok, kalau banyak cowok yang menanganggap dirinya lebih pantas mendampingi kita dibanding si dia. Beberapa orang akan menunjukkan perasaannya terang-terangan bahkan berani menjelek-jelekkan pacar kita.
How to act:
Sebaiknya, sih, kita bersikap tegas. Katakan terus terang kalau kita tidak memilih pacar dari fisiknya saja. Juga jangan memberi kesempatan pada cowok lain untuk ikut campur saat kita dan si dia sedang bertengkar. CC
