Cupid memang kadang nggak pilih-pilih saat melesatkan panah cintanya. Bisa jadi, panah cinta kita juga jatuh pada cowok yang usianya jauh lebih muda alias berondong! Sebelum mengiyakan permintaan cintanya, mendingan:Seimbangkan penampilan
Saat kita memilih busana formal untuk kencan, si dia dengan cueknya memakai kaus, jeans belel dan sneakers. Biar kita tidak terkesan sebagai seorang kakak yang sedang 'mengasuh' adik, mesti pintar memilih baju, tuh. Bisa kita yang tampil lebih kasual menyesuaikan diri dengan si dia, atau minta si dia dandan lebih rapi demi kita.
Pasang muka tebal
"Asisten manajer, kok, pacaran dengan anak kuliahan, sih?" Yap, salah satu risiko pacaran dengan berondong adalah omongan negatif dari kiri-kanan. Kalau kita memang menikmati hubungan dengan si dia. cuek saja. Angga saja mereka sirik karena kita bisa mendapatkan pasangan yang masih 'fresh'.
Tukeran, yuk!
Hampir setiap kencan, si dia maunya nonton film action atau main boling bareng teman gengnya. Padahal kita mau nonton film drama dan berlanjut makan malam romantis.
Biar nggak berantem, bikin perjanjian untuk gantian menentukan acara kencan. Kita harus mau diajak gila-gilaan oleh si dia, dan si dia juga harus bersedia melewatkan waktu 'tenang' bersama kita.
Ini temanku
Hanya karena mendengar komentar miring tentang hubungan kita dan si dia, bukan berari si dia harus kita umpetin. Sesekali ajak si dia bergaul dengan teman-teman kita. Mengenalkan si dia pada teman-teman juga bikin si dia merasa dihargai dan diakui.
Gantian, dong!
Jangan hanya karena kita sudah punya penghasilan tetap dan si dia masih mengandalkan uang saku, maka kita selalu jadi sumber dana kencan. Kalau memang dana si dia tidak mencukupi, pilih acara kencan yang murah meriah tapi menyenangkan. Menjaga keseimbangan kayak gini bisa membuat hubungan dengan si brondong tetap awet. CC
