Money
5 Tip Atur Bujet Pernikahan

8 Oct 2014

Pernikahan memang membutuhkan biaya besar, tapi nggak berarti jadi berlebihan dan menguras isi tabungan. Ikuti 5 tip mengatur bujet pernikahan berikut, agar setelah acara, Anda akan tetap memiliki cadangan dana.

Menetapkan Anggaran
Agar bujet Anda tidak membengkak, tetapkan bersama pasangan anggaran maksimal untuk membiayai pernikahan. Pastikan setiap pengeluaran tidak melebihi budget. Agar tidak terlalu memberatkan, kita dan pasangan bisa membagi pengeluaran 50%:50%.

Membuat Prioritas Pembayaran
Kebutuhan pernikahan sangat banyak dan beragam dari sewa gedung, katering, hingga suvenir pernikahan. Kalau mengharapkan semua biaya tersebut tertutupi saat hari-H, jelas sangat berat. Untuk itulah, Anda dan pasangan bisa fokus untuk membereskan biaya yang memiliki tingkat fluktuatif tinggi, seperti sewa gedung. Kalau sudah membayar DP sewa gedung dari awal, Anda tidak perlu mengkhawatirkan kenaikan harga. Saat mendekati acara, Anda tinggal melunasi sisa sewanya.

Membagi Pos Pembiayaan
Bagi bujet menjadi beberapa pos pembiayaan. Cara ini berguna untuk menghemat biaya pernikahan. Pada umumnya, pos pembiayaan terbesar pernikahan adalah katering, yaitu sekitar 35% dari total pembiayaan, sewa tempat (20%), dekorasi (20%), baju pengantin dan dokumentasi (10%), undangan dan suvenir (10%), lain-lain (5%).

Pangkas Biaya Tidak Penting
Memang, sih, untuk acara spesial seperti pernikahan, Anda pasti ingin serbasempurna. Boleh, asalkan sesuai bujet pernikahan yang sudah direncanakan. Jangan sampai, deh, bujet tersebut membengkak karena biaya tidak penting yang berasal dari keinginan pribadi.  Misalnya, nih, Anda tidak perlu menyewa mobil pengantin mewah, bila masih bisa menggunakan mobil pribadi.

Investasikan Dana
Jika pernikahan masih dua hingga tiga tahun ke depan, nggak ada salahnya untuk menginvestasikan dana tersebut dalam bentuk reksa dana. Keuntungan investasinya bisa dimanfaatkan untuk menutupi anggaran. Paling disarankan, kita bisa memilih reksa dana pasar uang. Tingkat resikonya lebih rendah, kepastian imbal hasilnya tetap.






 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?