Di usia 20-an, cewek seperti kita lagi semangat-semangatnya, nih, mengejar karier. Sayangnya, kadang tanpa sadar kita telah melakukan kesalahan yang justru membuat karier jalan di tempat. Yuk, stop kesalahan berikut….
Kutu loncat
Ungkapan “mumpung masih muda, coba dulu semuanya” mungkin ada benarnya, tapi perhatikan juga daftar pengalaman bekerja di CV Anda. Punya pengalaman bekerja segudang yang hanya seumur jagung justru bikin ragu calon perusahaan selanjutnya. Anda bisa dianggap pekerja yang tidak serius karena sering pindah sana-sini. Padahal banyak perusahaan menginginkan karyawan yang loyal.
Minder gaji
Pekerja muda sering mengutamakan passion tanpa berpikir menghasilkan banyak uang. Jangan sampai Anda merasa masih muda lalu malu meminta gaji tinggi saat nego dengan HR. Pastikan Anda mempunyai kisaran gaji untuk diri sendiri dan meminta gaji lebih dari yang ditawarkan. Passion dan gaji bukan hal yang harus dipilih salah satu, melainkan hal yang bisa berjalan beriringan.
Pasif
Usia muda bukan berarti Anda hanya menjadi followers dari senior-senior Anda. Jika pasif, Anda bisa dinilai nggak kompeten dan nggak membantu perusahaan. Jangan takut melontarkan ide-ide baru, apalagi takut dianggap sok tahu oleh senior. Selama Anda melontarkan ide yang memang cemerlang tentu nggak ada masalah. Meskipun ide Anda belum tentu diterima, setidaknya Anda berkontribusi.
Nggak profesional bermedia sosial
Media sosial saat ini jadi salah satu hal yang diperhitungkan oleh perusahaan dalam merekrut karyawan baru. Sudah banyak, tuh, karyawan yang dipecat perusahaan karena asal ‘berkicau’ di medsos. Stop curhat soal pekerjaan, memaki atasan, atau mengkritik perusahaan via akun pribadi. Jika memang ada masalah, lebih aman ungkapkan langsung pada pihak yang bersangkutan. Ingat media sosial jadi cerminan perilaku Anda sehari-hari.
Tidak berani ambil risiko
Anda harus selalu siap saat atasan menunjuk untuk mengerjakan sebuah proyek, sebesar apa pun risikonya. Nggak perlu takut menghadapi tanggung jawab yang besar, apalagi sampai menolak. Pada akhirnya Anda akan belajar seiring berjalannya waktu, kok.
Kutu loncat
Ungkapan “mumpung masih muda, coba dulu semuanya” mungkin ada benarnya, tapi perhatikan juga daftar pengalaman bekerja di CV Anda. Punya pengalaman bekerja segudang yang hanya seumur jagung justru bikin ragu calon perusahaan selanjutnya. Anda bisa dianggap pekerja yang tidak serius karena sering pindah sana-sini. Padahal banyak perusahaan menginginkan karyawan yang loyal.
Minder gaji
Pekerja muda sering mengutamakan passion tanpa berpikir menghasilkan banyak uang. Jangan sampai Anda merasa masih muda lalu malu meminta gaji tinggi saat nego dengan HR. Pastikan Anda mempunyai kisaran gaji untuk diri sendiri dan meminta gaji lebih dari yang ditawarkan. Passion dan gaji bukan hal yang harus dipilih salah satu, melainkan hal yang bisa berjalan beriringan.
Pasif
Usia muda bukan berarti Anda hanya menjadi followers dari senior-senior Anda. Jika pasif, Anda bisa dinilai nggak kompeten dan nggak membantu perusahaan. Jangan takut melontarkan ide-ide baru, apalagi takut dianggap sok tahu oleh senior. Selama Anda melontarkan ide yang memang cemerlang tentu nggak ada masalah. Meskipun ide Anda belum tentu diterima, setidaknya Anda berkontribusi.
Nggak profesional bermedia sosial
Media sosial saat ini jadi salah satu hal yang diperhitungkan oleh perusahaan dalam merekrut karyawan baru. Sudah banyak, tuh, karyawan yang dipecat perusahaan karena asal ‘berkicau’ di medsos. Stop curhat soal pekerjaan, memaki atasan, atau mengkritik perusahaan via akun pribadi. Jika memang ada masalah, lebih aman ungkapkan langsung pada pihak yang bersangkutan. Ingat media sosial jadi cerminan perilaku Anda sehari-hari.
Tidak berani ambil risiko
Anda harus selalu siap saat atasan menunjuk untuk mengerjakan sebuah proyek, sebesar apa pun risikonya. Nggak perlu takut menghadapi tanggung jawab yang besar, apalagi sampai menolak. Pada akhirnya Anda akan belajar seiring berjalannya waktu, kok.
