Career
4 Kesalahan Menjalin Networking

2 Feb 2015

Menjalin networking memang sangat penting dalam karier. Selain menambah relasi bisnis, Anda pun bisa berkesempatan mendapat pekerjaan baru. Agar tidak salah langkah, simak beberapa kesalahan menjalin networking berikut dan cara memperbaikinya.

Fokus pada diri sendiri.
Oke, mungkin Anda memang punya banyak prestasi, rajin, dan selalu sukses setiap mengerjakan proyek atau event besar. Namun, bukan berarti Anda bisa menceritakan ‘biografi’ Anda kepada orang yang baru dikenal. Mereka akan menilai Anda sombong dan—ehem—narsis.
Perbaiki!
Ubah peran Anda sebagai pendengar. Tanyakan kepada kenalan baru apa yang dia suka dari pekerjaannya dan apa saja yang pernah dia lakukan. Dengan begitu, dia merasa dihargai dan kemungkinan besar tertarik melanjutkan hubungan dengan Anda. Lagi pula, Anda juga bisa mencuri ilmu dari ceritanya.

Menunjukkan ingin pekerjaan.
Salah satu tujuan menjalin networking adalah mendapatkan tawaran pekerjaan yang lebih baik. Namun, jangan sampai Anda menunjukkan secara terang-terangan di depan kenalan baru—apalagi sampai minta langsung. Bisa-bisa mereka berpikir sedang dimanfaatkan.
Perbaiki!
Tidak bisa meminta langsung bukan berarti Anda pasrah menunggu tawaran. Lebih baik, perlihatkan kemampuan di depan ‘incaran’ Anda. Misalnya, saat Anda tahu dia akan membuat event di luar pekerjaan, tawarkan diri untuk membantu. Selain bisa ‘pamer’ kemampuan, Anda juga bisa lebih akrab dengannya.

Hubungan tidak berlanjut
Dalam sebuah acara kantor, Anda bertemu dengan seseorang dan mengobrol banyak dengannya. Setelah acara usai, hubungan Anda malah selesai dan baru berlanjut lagi ketika bertemu di event lain. Padahal, seharusnya Anda bisa menjaga terus networking yang telah terjalin.
Perbaiki!
Agar networking bisa berjalan lancar, jangan sampai putus silaturahmi. Selesai acara, sempatkan mengirim e-mail untuk mengungkapkan betapa seru mengobrol dengannya. Siapa tahu setelah itu dia mengajak bertemu untuk melanjutkan obrolan terkait bisnis.

Terlalu pemilih
Anda hanya mau mendekati orang-orang yang seprofesi atau yang berpotensi memberikan keuntungan. Akibatnya, kenalan Anda pun terbatas banget.
Perbaiki!
Ketika mendapat kesempatan berkenalan dengan orang baru, sambut dengan senang hati tanpa melihat latar belakangnya. Belum tentu kesempatan mengembangkan karier datang dari rekan seprofesi, tuh.





 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?