Money
4 Kebiasaan Buruk Keuangan Lajang

6 May 2014

Merasa resolusi keuangan Anda setiap tahunnya nggak pernah tercapai? Tenang, Anda tidak sendirian. Berdasarkan survei Fidelity Investments, 6 dari 10 orang membuat resolusi keuangan yang sama setiap tahun karena selalu gagal mewujudkannya. Ini beberapa penyebabnya…

Boros
Untuk mengubah kebiasaan ini, Anda harus mengubah prioritas keuangan. Utamakan penghasilan untuk saving. Prinsipnya, jangan menabung dari sisa penghasilan, tetapi sebaliknya, pengeluaran Anda adalah sisa penghasilan setelah ditabung. Besar tabungan minimal 10-20 persen penghasilan.

Buat fasilitas autodebet saving atau transfer otomatis antarrekening yang diatur 2-3 hari setelah penghasilan masuk. Jadi, nggak ada alasan lagi untuk menunda menabung.

Mudah terpancing diskon

Potongan harga memang memberikan keuntungan bagi pembeli. Namun, diskon juga akan membuat Anda membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Jadi, lebih bijaklah menghadapi serbuan sale—termasuk yang ada di beragam situs daily deals.

Tidak membuat anggaran
Agar tahu jumlah pasti pengeluaran wajib setiap bulan, biasakan membuat daftar anggaran. Dengan begitu, Anda bisa memperkirakan jumlah uang yang masih bisa digunakan.

Cuek dan Pasif
Kebiasaan cuek bisa terlihat ketika Anda tidak mau tahu secara mendetail produk keuangan yang sudah Anda miliki. Contohnya, Anda pasrah ketika menerima beragam tawaran kartu kredit atau produk keuangan tanpa mencari tahu apakah semua itu sudah sesuai dengan kebutuhan Anda.

Biasakan untuk mengenali produk-produk keuangan yang tersedia plus risikonya sebelum memutuskan mengambilnya. Jangan takut menolak tawaran produk keuangan—meskipun dari orang yang Anda kenal—jika merasa nggak membutuhkannya.

Membelikan hadiah mewah
Ketika orang-orang terdekat ulang tahun tentunya Anda ingin memberikan hadiah mewah sebagai bentuk rasa sayang. Namun jika memang Anda nggak sanggup membelinya, jangan memaksakan diri menguras kantong, kecuali Anda sudah menyisihkan uang dari beberapa bulan sebelumnya. (FAI/ FOTO: FOTOSEARCH)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?