Home Interior
Tren Rumah: Tanaman Hias untuk Taman di Rumah Mungil

26 Dec 2017

Foto: Muhammad Zaki, Kediaman Luluk Purwanto
 

Salah satu masalah hunian urban selalu tentang keterbatasan lahan. Apalagi jika ingin tetap memiliki hunian hijau yang asri. Pemanfaatan tren tanaman hias dalam pot yang sedang booming saat ini bisa saja menjadi solusi, asal tahu cara mendesain lanskap dan memilih jenis tanaman yang tepat.

Dalam dunia interior desain sekarang ini, tren dekorasi tidak hanya didominasi furnitur, tapi ada elemen lain yang dimasukkan sebagai penambah kesegaran ruang. Elemen tersebut adalah tanaman hias yang kini sedang tren sebagai bagian estetika interior rumah.

Tanaman kokedama karya Nelza Yesaya Hehamahua ini, misalnya. Sebagai Landscape Architect & Creative Director Emillie Garden, Nelza melihat bahwa bola lumut yang memiliki keunikan desain ini sedang dicari orang untuk mempermanis tampilan rumah.

“Awal tahun 2016 saya membuat inovasi baru kokedama yang terinspirasi dari teknik menanam dari Jepang. Menggunakan bahan baku lokal dan perawatan yang disesuaikan dengan iklim di sini. Ternyata, inovasi saya sangat diterima masyarakat dan menjadi tren,” ujarnya, senang.

Teknik menanam cara kokedama ini kemudian diikuti dengan ramainya orang mengoleksi indoor plant, seperti tanaman jenis monstera, bermacam kaktus, dan succulent. Menurut Nelza, kesadaran masyarakat untuk menciptakan rumah yang sehat dan cantik yang membuat perkembangan tren mengoleksi tanaman hias digandrungi.

“Apalagi di perkotaan, rumah yang lebih hijau bisa menjadi solusi terbaik dan memberi banyak keuntungan,” ucap Nelza, yang selalu mengampayekan ‘Green Up Your Life’ untuk warga urban itu.

Senada dengan Nelza, kesadaran menciptakan oasis di dalam hunian urban juga diakui pebisnis tanaman hias lainnya, yakni Ago Dirhamsyah dan Venessa Tirtadjaja. Sebagai pemilik Plantis et Java, keduanya melihat bahwa memperbanyak tanaman di dalam rumah dan di pekarangan bisa meningkatkan keteduhan dan kenyamanan.

Aktivitas yang tergolong murah dan bisa melepas stres ini sangat berdampak pada penciptaan udara yang bersih di rumah. “Misalnya tanaman sansevieria yang memiliki fungsi sebagai filter udara kotor,” saran Venessa.

Di Plantis et Java, pembeli tanaman hias kebanyakan memilih tanaman berdaun hijau. Alasannya, warna hijau memang memiliki efek menenangkan dan menyegarkan. Namun, bukan berarti tanaman yang berwarna-warni tidak indah. Contohnya, oxalis triangularis yang bahkan sering dibeli untuk dijadikan
hadiah karena keindahan warnanya. Tanaman ini berwarna ungu tua dengan karakter unik menyerupai bentuk segitiga.

Begitu pula dengan varian tanaman hias lainnya, seperti philodendron, syngonium, atau tanaman dari spesies calathea yang marak diburu karena mampu menambah keindahan dekorasi indoor maupun outdoor. Apalagi jika didukung dengan wadah atau pot yang unik.

“Pot tembikar atau terracotta adalah yang terbaik cepat menyerap air dan materialnya sangat ramah lingkungan ketimbang wadah plastik. Ada juga yang dibungkus dengan keranjang anyaman dari pelepah pisang. Kombinasi antara tanaman hias dan wadahnya inilah yang menjadikan suasana rumah terasa lebih alami,” papar Venessa.

Sayangnya, kegemaran mengoleksi tanaman hias (apalagi yang hanya ikut-ikutan tren ini) belum disertai pengetahuan dan tanggung jawab untuk merawat tanaman-tanaman menggemaskan itu. Sehingga, beberapa minggu saja tanaman terlihat segar dan cantik, tapi setelah itu ‘sakit’ akibat salah perawatan
atau tidak dirawat.

“Permasalahan ini sebenarnya mudah diatasi. Apalagi tiap membeli tanaman hias dari Emillie Garden selalu ada tag panduan cara perawatannya,” ucap Nelza, yang juga menyarankan agar pembeli sebaiknya tahu cara merawat karena tiap tanaman memiliki karakter berbeda.

Masalah lain yang juga biasa timbul, menurut Venessa, adalah ketika tanaman terlalu panas terkena sinar matahari langsung, kelebihan atau kekurangan air. Karena itu, kita harus teliti membaca instruksi perawatan dan merawatnya dengan baik. “Dengan begitu, kecantikan tanaman bisa bertahan lama,” imbuh Nelza. (f)

Baca juga:
4 Elemen Peredam Panas untuk Hunian Tropis


Topic

#rumah, #interior, #taman, #kokedama

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?