Home Interior
Tip Membuat Ruang Bermain Anak di Rumah

24 Apr 2017


Foto: Wibowo Wibisono

Idealnya, ruang bermain anak harus menyenangkan. Namun, ibarat menciptakan ‘dunia’ berbeda, ruang ini juga perlu diperhatikan keamanannya dan terjangkau pengawasan orang tua. Karena itu, perlu diperhatikan beberapa tip dasar dalam merancangnya. Berikut ini caranya:         

1. Pikirkan bagaimana anak menggunakan ruang tersebut
  • Bekerja sama dengan anak ketika mendesain kamar bermain agar tahu apa yang diinginkan. Dengan melibatkannya, mereka akan merasakan hubungan yang kuat terhadap ruangan itu.
  • Fokus satu elemen, seperti seni dan kerajinan. Sisanya bisa menambahkan elemen lain berupa papan tulis atau lemari penyimpanan.
2. Keamanan
  • Berapa pun usia anak, keselamatan adalah hal utama. Pilih furnitur, material, dan bahan finishing yang tidak membahayakan dirinya.
  • Perhatikan peletakan furnitur yang tinggi, seperti lemari maupun rak, agar tidak membahayakan.
  • Tidak ada sudut tajam pada permukaan furnitur. Sebaiknya semua furnitur kid-friendly. The softer, the better.
3. Pilih desain dan bentuk furnitur yang bervariasi, seperti:
  • Meja dan kursi yang  tahan lama sehingga masih dapat digunakan seiring tumbuh kembang anak.
  • Kombinasikan dengan furnitur lembut seperti bean bag sebagai tempat duduk santai membaca buku ataupun menonton TV. Pilih bahan yang mudah dicuci.
  • Furnitur yang mudah dipindahkan agar mudah saat ingin mendekorasi ulang.
4. Sistem penyimpanan bervariasi
  • Storage yang memadai sangat dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan. Bisa berupa lemari kabinet, rak, boks, atau keranjang.
  • Buat variasi tempat penyimpanan, baik yang terbuka maupun tertutup. Storage  untuk meletakkan barang-barang kecil, sementara rak penyimpanan terbuka bisa untuk menata mainan.
  • Miliki rak penyimpanan yang rendah agar mudah dijangkau.  
  • Sediakan space untuk memajang hasil karya seni anak sebagai bagian dari dekorasi ruangan.
  • Buat label pada tempat penyimpanan untuk  memudahkan menyimpan maupun mencari barang yang dibutuhkan. Juga membantu anak belajar meletakkan barang pada tempatnya setelah dipakai.
5. Warna dan tema
  • Tidak perlu terlalu spesifik terhadap warna dan tema karena selera mereka cepat berubah seiring perkembangan usia. Berikan warna-warna netral pada ruangan untuk menghindari kebosanan. Jika ingin memberikan warna yang lebih berani dan cerah, misalnya pada dinding, sebaiknya aplikasikan warna kontras hanya pada satu bidang saja sebagai aksen. Padu-padankan berbagai tekstur dan warna, baik dari furnitur, cat, maupun elemen dekorasi lainnya.
6. Kreativitas
  • Untuk merangsang kreativitas anak, sebaiknya sediakan satu dinding tempat mereka bisa menampilkan hasil karya ataupun hanya sekadar untuk mencorat-coret. Bisa berupa papan tulis agar mudah dibersihkan. (f)
Regina Sari


Topic

#DesainInterior

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?