Home Interior
Rumah Berdesain Modern Alami dengan Wall Panel

14 Aug 2016

Rumah berkonsep modern natural selalu memberi kesan hangat dan stylish. Seperti yang terlihat pada hunian ini,  The Eminent, Ingenia Cluster, di BSD City yang dimiliki oleh desainer interior Christina Suwardi. Dominasi  permainan wall panel bermaterial kayu yang dikemas dalam tampilan kekinian, sukses menjadi daya tarik unik rumah ini.
 
Foyer
Ibarat mata yang memberikan daya pikat pertama, desain interior foyer perlu impresif dan ekspresif, sekalipun ukurannya kecil. Karena itu, Christina membuat area pertama ini menjadi spot pemikat yang bisa dinikmati ketika baru memasuki hunian. Caranya dengan menghadirkan dinding panel kayu yang menyuarakan ‘pernyataan’ tegas pada desain modern berpadu unsur alam.

Credenza built-in yang menyatu dengan dinding didesain bergaya sederhana dan ramping. Sebagai furnitur tunggal di area ini, kehadirannya tampak memikat berkat potongan garis-garis halusnya. Memang segala sesuatu yang simpel, garis yang bersih, dan material kayu tidak pernah gagal memanjakan mata.

Ditambah permainan kaca sebagai ilusi luas ruang di antara garis-garis panel berstruktur kompleks, membuat tampilan foyer terkesan dramatis. Dengan permainan bentuk kotak dan huruf ‘L’, secara tidak langsung membuat ruang foyer menjadi ‘kaya’ dengan sendirinya.


Foto: Dok. Pribadi
 
Living Room
Di antara ruang lainnya, dinding panel  di living room menjadi focal point karena ukurannya yang masif setinggi 3 meter dan panjang 3,5 meter. Dengan memblokir hampir seluruh tembok ruang keluarga, panel secara tidak langsung merepresentasikan konsep natural yang diusung. “Konsep modern saya pertegas dari tampilan permukaan panel yang dihiasi dengan garis-garis tegas lurus dan minimalis. Sementara kayu menjadi kunci material alam yang kuat,” tambah Christina.

Untuk memberi kesan elegan, pada area tengah panel dibuat lubang lampu dengan ukuran kedalaman lebar dan tinggi 7 x 9 cm, dan dibuat di sepanjang panel. Keunikan lubang berbentuk persegi panjang ini adalah saat lampu dinyalakan maka semburat warna kayunya akan tampil bersinar. Warna terang kayu keemasan ini membuat tampilan ruang lebih berkesan hangat dan mengundang.

Untuk menyerasikan dengan interior panel, credenza built-in dan meja ruang tamu dibuat custome made dengan menggunakan jenis kayu yang sama. Credenza, selain berfungsi sebagai meja televisi, juga digunakan sebagai lemari penyimpanan dan area display.

Selain aksen cokelat tua ataupun terang pada karpet dan throw pillows, warna sofa dipilih beige (warna perpaduan antara abu-abu dan cokelat) dengan alur motif yang sama seperti pada panel. Kekompakan warna yang membumi pada  tiap elemen ini membuat ruangan terasa tenang dan nyaman.


Foto: Dok. Pribadi
 
Ruang Makan & Dapur
Ruang tamu, ruang makan, dan dapur memiliki sifat ruang terbuka tanpa  penyekat. Keterbukaan ini merupakan cerminan sifat asli pemilik rumah yang memang tidak suka dengan batasan. Sebagai salah satu ruang esensial dan tempat favorit berkumpul dan bersosialisasi, pemilihan furnitur mendapat perhatian khusus.

Selain meja bernilai estetis sebagai ‘jantung’ dari ruang makan, kursi  menjadi bagian yang sama pentingnya. Begitu pula dengan dua lampu gantung bergaya geometris yang unik dan minimalis, turut menyumbang keindahan rumah.

Di hunian ini  dapur  bersih dan kotor menjadi satu lokasi. Mengingat area hunian tidak terlalu besar, maka untuk memanfaatkan ruang penyimpanan, lemari dibuat penuh hingga menyentuh plafon. Tujuannya, untuk memaksimalkan ruang kosong.

Meja makan dan lemari penyimpanan ini juga dibuat secara custom designed. Khusus pada cabinet pantry, terdapat cermin yang memberi efek luas, sekaligus penyatu tiga area berbeda.

Baca Juga: Tip Membuat Taman di Dalam Rumah


Foto: Dok. Pribadi

Master Bedroom
Ruang tidur utama sifatnya sangat personal dan menjadi ruang yang merepresentasikan kepribadian pemilik rumah. Di ruang ini pula faktor kenyamanan mendapat perhatian ekstra karena pemilik banyak menghabiskan waktu privasinya di sini. Untuk gaya desain, ruang tidur yang berlokasi di lantai dua dibuat agak sedikit berbeda dengan ruang-ruang lainnya. “Di ruang ini saya ingin menonjolkan kesan mature, elegan, intimate. Karena itu, ada sedikit sentuhan klasik yang berbaur dengan natural agar tetap terlihat hangat,” jelas Christina.

Untuk mendapatkan kesan yang diinginkan, wallpaper dinding menggunakan warna mocca cream sehingga terkesan kalem. Sementara panel berlaku hanya pada lemari baju built-in yang dikemas secara playful dengan permainan material kaca dan kayu. Warna quilt dan sarung bantal dibuat senada dengan warna dinding. Begitu pula warna headlamp dan bantal dashboard  yang kompak dalam warna putih.


Foto: Dok. Pribadi
 
Kamar Tamu
Terletak di lantai satu, dinding kamar tamu menggunakan papan kayu dengan warna saffron agar terlihat cerah dan menyenangkan. Untuk menciptakan efek kontras yang serasi,  warna headboard dan gorden dipilih cokelat tua. Warna gelap ini juga diaplikasikan pada dinding area kerja yang kecil dengan meja built-in yang ramping.

Agar  kamar tidak terlihat kaku, permainan motif bergelombang pada wallpaper dan bantal diciptakan. Begitu juga pintalan tali karpet yang luwes dan lukisan bergambar bunga membuat kamar terasa nyaman dan tenang.

 
Foto: Dok. Pribadi
 
Kamar Anak
Terletak di lantai dua, permainan unsur kayu masih mendominasi. Terlihat dari lemari baju dan ranjang yang dibuat khusus menggunakan material kayu warna gelap. Sebagai pembeda, tekstur pada headboard dibuat cerah dengan motif garis-garis abstrak. Begitu pula dengan warna wallpaper dinding yang mengikuti warna heaboard agar ruang tidur si kecil terlihat lebih terang dan tidak sempit.

Sebagai aksesori tambahan, kehadiran  karpet  warna abu-abu memberi kesan mewah. Bentuk serabutnya pun senada dengan motif, warna quilt, dan sarung bantal. Lukisan bergambar burung hantu dengan aksen warna hitam-putih hadir sebagai penetralisasi konsep serba kayu. (f)

Baca Juga: Tip Mendekorasi Kamar Tidur dengan Gaya Skandinavia


Topic

#rumahmodern

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?