Home Interior
Ingin Rumah Anda Tampil Elegan? Coba Desain Gaya American Classic

29 Dec 2017


Foto: Shinta Meliza, Kediaman Friska Trianda dan Herdy Parlaungan, Pondok Kelapa, Jakarta Timur
 
Hunian dengan gaya desain interior American classic cenderung memiliki tingkat kerumitan tertentu. Mulai dari penciptaan detail profil pada dinding, pilihan warna untuk semua elemen, dan cara memasukkan detail klasik yang tepat. Meski teorinya terlihat kompleks, namun jika rangkuman penggabungannya sukses dilakukan, desain ini bisa memberikan kejutan tampilan yang elegan dan timeless.

Menurut interior desainer Imelda Golda Hadi,  desain American classic identik dengan bangunan mewah elegan. Di negara asalnya, gaya ini fokus pada satu focal point yaitu area perapian yang menjadi titik ciri khasnya. Namun, pada penerapan di hunian tertentu, ciri khas lain yang juga ditonjolkan yaitu penggunaan profil pada plafon, pintu, serta jendela.

Selain itu, penanda dari gaya ini juga ditentukan dari pemilihan palet warna yang lembut atau warna dalam satu tone yang sama. Misalnya, penggunaan warna all white, soft taupe, champagne, atau warna cokelat tua hingga cokelat muda mendekati putih. Warna lembut ini dipadankan dengan pemilihan material yang terinspirasi dari alam, seperti penggunaan lantai kayu, batu, atau marmer untuk memunculkan kesan hangat.

Ciri khas lainnya yang tampak pada gaya ini adalah ukuran furnitur yang tidak besar dan berkaki ramping. Sementara untuk bahan pelapis furnitur biasa digunakan kain atau velvet.

Saat semua elemen yang menjadi ciri khas dipadukan secara tepat, dalam arti tidak ada yang berlebihan, atmosfer dalam ruang akan terlihat mewah dan elegan. Rumitnya mengaplikasikan desain American classic ke dalam hunian tergantung dari seberapa ‘klasik’ yang ingin ditonjolkan. Makin klasik yang diinginkan, makin rumit diterapkan.

“Biasanya, kerumitan terjadi ketika akan dibuat seperti apa bentuk profil, lengkung, atau dibuat menjalar dari dinding ke plafon,” tambahnya.

Jika tidak ingin menggunakan profil, maka untuk kesan klasiknya diambil dari pilihan furnitur bergaya American classic, yakni yang berbentuk sederhana, seperti kotak atau oval, backrest yang kaku dan elegan ditambah sentuhan padded, kaki ramping dengan bentuk simetris, lengkung tidak signifikan, framing anggun, tidak banyak corak, dan dudukan yang oversize.

Kerumitan dalam mengeksekusi desain juga bisa terjadi saat harus mengawinkan warnawarna yang menjadi ciri khas. Meskipun putih menjadi dominasi pada ruangan, kendalanya ada pada saat mencampurkan warna lain pada furnitur dekorasi, dan pencahayaan agar tercipta atmosfer yang diinginkan. Belum lagi pemilihan warna aksen silver atau brass agar tidak terlihat saling berteriak. Karena memang atmosfer yang diinginkan adalah tenang dan elegan.

Seiring perkembangan zaman, warna lain bermunculan, seperti warna soft taupe, hijau, atau ke arah bold, yaitu biru, yang penerapannya tetap dalam kadar yang tidak mencolok mata. Untuk memberikan daya tarik lebih pada tampilan ruang, biasanya lantai menjadi area untuk memberikan sentuhan seni.

Menurut wanita lulusan desain interior Universitas Tarumanagara ini, beberapa gaya American classic pada lantai menggunakan pola diagonal (herringbone), seperti pilihan parket solid kayu dengan finishing open pore pada seratnya. Mengikuti pula pola lain yakni simetris dengan motif garis horizontal atau vertikal pada material berbeda seperti marmer atau batu.

“Penggunaan motif pada lantai ini karena ingin menyeimbangkan tampilan ruang dan memberikan kesan mewah. Namun, tidak menutup kemungkinan motif ada pada material karpet juga,” tegas perancang desain Apartemen The Essence Dharmawangsa ini lagi.

Saat mengadopsi gaya American classic pada hunian berukuran mungil, Imelda menyarankan untuk tidak memberikan unsur ukiran terlalu banyak. Pemilihan bentuk profil jangan terlalu berat. Begitu pula jumlah furniturnya, perlu diperhatikan karena bentuknya yang oversize dapat membuat ruangan tampak sesak.

“Memperbanyak unsur cermin dengan  corak diagonal bisa menambah unsur  klasik dan membuat ruangan menjadi lapang.  Jangan terlalu  banyak bermain leveling,  baik di lantai maupun dinding. Namun, leveling pada plafon dianjurkan agar ruangan terlihat luas,” ujarnya. (f)

Baca juga:
Beri Sentuhan Hijau untuk Dapur Mungil Anda Ala Nena Febrina Agar Lebih Terang dan Asri
Cara Menerapkan Warna Putih di Dapur Mungil Ala Marissa Fauzia
Ingin Punya Dapur Putih di Rumah? Ini Inspirasi yang Bisa Anda Tiru

Ide Desain Interior Rumah Monokromatik Minimalis dari Leni Susanti


 


Topic

#rumah, #desaininterior

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?