Foto: Shinta Meliza
Arsitektur vernakular Santorini menjadi salah satu yang sukses menarik perhatian wisatawan. Alasannya, karena pembentukan bangunannya berpatokan dari keaslian sumber daya dan material lokal. Karena ciri khas bangunan tradisional dipertahankan dengan cara mengeruk dinding tebing, maka daya tarik arsitekturnya menjadi lebih menawan. Dari Kepulauan Cyclades, Yunani, pasangan Lukman Auliadi (30) dan Siti Zubaidah (29) mengabadikan keindahan Santorini ke dalam gaya rumah mereka di Gudang Peluru, Jakarta.
Ciri khas desain bangunan di Santorini hadir dalam beberapa elemen di bawah ini dan juga diterapkan dalam hunian di wilayah Jakarta Selatan ini.
1. Pintu: Sebagai wajah dari rumah, bentuk atasnya dibuat setengah lingkaran dan dicat warna biru. Tampilan desain yang terlihat elastis ini menjadi keunikan tersendiri saat menginjakkan kaki di rumah.
2. Bangku Ubin: Bentuknya statis berukuran masif. Menyatu langsung dengan dinding, dengan tampilan siku-siku sengaja dibuat lengkung. Cara ini menjadikan kesan arsitektur Santorini terlihat estetis. Penciptaan bangku statis memberi keuntungan bagi penghuni untuk tidak perlu memindahkan jika banjir datang. “Mengurangi perabotan lepas sama saja dengan melakukan tindakan ekonomis. Tinggal dicat ulang kalau kotor,” tambah Juan.
3. Jendela: Desainnya feminin, terlihat dari pola kotak-kotak yang dipercantik dengan pola diagonal dari teralis putih. Ukurannya panjang, hampir setinggi lebar dinding. Membuat cahaya lebih leluasa menghangatkan ruang. Penggunaan warna biru ditujukan sebagai aksen dan penyeimbang warna putih di sekitarnya.
4. Tangga: Sebagai perantara antarlantai, elemen ini dibuat menarik menggunakan warna cat abu-abu dengan warna pinggiran putih. Model ini menyerupai gaya tangga di Santorini.
5. Dinding Berlubang: Seperti gua, dinding di bawah tangga dibuat lubang sebagai tempat display dan penyimpanan. Bentuk atasnya yang melengkung sengaja dibuat menyerupai bentuk pintu. Tampilan ini merepresentasikan kesan alami seperti bangunan di Santorini. (f)
Baca Juga:
Ciri khas desain bangunan di Santorini hadir dalam beberapa elemen di bawah ini dan juga diterapkan dalam hunian di wilayah Jakarta Selatan ini.
1. Pintu: Sebagai wajah dari rumah, bentuk atasnya dibuat setengah lingkaran dan dicat warna biru. Tampilan desain yang terlihat elastis ini menjadi keunikan tersendiri saat menginjakkan kaki di rumah.
2. Bangku Ubin: Bentuknya statis berukuran masif. Menyatu langsung dengan dinding, dengan tampilan siku-siku sengaja dibuat lengkung. Cara ini menjadikan kesan arsitektur Santorini terlihat estetis. Penciptaan bangku statis memberi keuntungan bagi penghuni untuk tidak perlu memindahkan jika banjir datang. “Mengurangi perabotan lepas sama saja dengan melakukan tindakan ekonomis. Tinggal dicat ulang kalau kotor,” tambah Juan.
3. Jendela: Desainnya feminin, terlihat dari pola kotak-kotak yang dipercantik dengan pola diagonal dari teralis putih. Ukurannya panjang, hampir setinggi lebar dinding. Membuat cahaya lebih leluasa menghangatkan ruang. Penggunaan warna biru ditujukan sebagai aksen dan penyeimbang warna putih di sekitarnya.
4. Tangga: Sebagai perantara antarlantai, elemen ini dibuat menarik menggunakan warna cat abu-abu dengan warna pinggiran putih. Model ini menyerupai gaya tangga di Santorini.
5. Dinding Berlubang: Seperti gua, dinding di bawah tangga dibuat lubang sebagai tempat display dan penyimpanan. Bentuk atasnya yang melengkung sengaja dibuat menyerupai bentuk pintu. Tampilan ini merepresentasikan kesan alami seperti bangunan di Santorini. (f)
Baca Juga:
- Inspirasi Mendesain Dapur dengan Sentuhan Warna Pink
- 5 Tip Praktis Merawat Tanaman untuk Penyegar Rumah
- Tip Desain Rumah Minimalis: Penyatuan Kamar Tidur dan Ruang Kerja
Topic
#santorini
