Health & Diet
Vegetarian Terancam Mengalami Malnutrisi, Ini Cara Mengatasinya

5 Sep 2017


Foto: 123RF


Kesehatan menjadi isu utama bagi beberapa orang yang memilih pola makan vegetarian, demikian ulas sebuah artikel yang diterbitkan di Harvard Health Publication (2016). Selain alasan kesehatan, beberapa alasan lain untuk menjadi vegetarian adalah alasan lingkungan, keyakinan agama, prinsip untuk tidak membunuh hewan, hingga kekhawatiran penggunaan antibiotik dan suntikan hormon pada ternak. Masalahnya, kerap terjadi kekurangan nutrisi tertentu pada para vegetarian, terutama nutrisi yang biasanya berasal dari sumber makanan hewani. Bagaimana cara mengatasinya?

Sebuah penelitian yang dimuat Proceedings of National Academy of Scienses (2016) mengungkapkan fakta yang cukup menarik. Disebutkan, diet tanpa daging dengan banyak konsumsi buah dan sayuran akan menyelamatkan nyawa 8 juta orang pada tahun 2050, mengurangi 75 persen emisi gas bumi, dan menyelamatkan 1,5 triliun dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp20 kuadtriliun akibat perubahan iklim. Tidak bercanda, ini diungkapkan ahli dari Oxford Martin School, Dr. Marco Springmann.

“Apa yang kita makan akan sangat memengaruhi kesehatan pribadi dan juga lingkungan global. Diet yang tidak seimbang, sedikit konsumsi sayur dan buah, tapi tinggi asupan daging merah dan daging olahan, bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan dunia. Di saat yang sama, sistem rantai makanan juga terpengaruh sehingga meningkatkan lebih dari setengah emisi gas bumi yang menjadi penyebab utama perubahan iklim,” kata Springmann. Ahli dari Oxford ini merujuk pada pertumbuhan peternakan, khususnya peternakan sapi.

Menjadi vegetarian memang pilihan populer pada saat ini. Penelitian dr. Michael Orlich dari Loma Linda University Medical Center, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa angka kematian pada vegetarian 12 persen lebih rendah dibandingkan pada mereka yang pemakan segala.

Penelitian yang dimuat pada JAMA Internal Medicine itu dilakukan terhadap 73.000 orang yang tinggal di Amerika Serikat dan Kanada, berusia 25 tahun ke atas, dalam kurun waktu antara tahun 2002 hingga 2007.

Ada banyak manfaat kesehatan yang didapat oleh vegetarian. Di antaranya, mengurangi risiko terkena penyakit jantung hingga 25 persen dan menurunkan risiko terkena kanker, khususnya kanker kolon. Demikian menurut penelitian para ahli di Oxford. Sementara parta ahli di Harvard menambahkan, menjadi vegetarian akan mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2.

Namun, menjadi vegetarian juga memiliki risiko. Yanti (40), seorang vegetarian murni (sama sekali tidak makan daging, baik daging merah maupun daging putih (ikan dan ayam), beserta olahannya), mengalami kecelakaan kecil. Ia salah menapak saat turun dari kendaraan.

Hal kecil yang biasanya sembuh hanya dalam waktu dua tiga hari pada mereka yang nonvegetarian, menjadi lebih dari tiga bulan dirasakan Yanti. Ia sempat menggunakan Canadian kruk atau alat bantu jalan dengan tumpuan di lengan selama dua bulan. Setelah lepas kruk, ia pun masih tertatih-tatih karena kakinya harus dibebat selama satu bulan.

Dari dokter yang menanganinya, ia tahu bahwa sebagai vegetarian ia memiliki risiko lebih lama sembuh jika terkait dengan cedera tulang atau persendian, dan lebih mudah mengalami masalah pada tulang. Penelitian EPIC-Oxford menyebutkan, 75 persen vegetarian mengalami kekurangan asupan kalsium harian dan hal ini yang membuat mereka berada di posisi rentan patah tulang.

Umumnya mereka juga kekurangan vitamin D dan K yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan tulang. Bukan hanya tulang, sebuah penelitian yang dimuat Nutrition tahun 2012 menyebutkan, vegetarian biasanya mengalami kekurangan sulfur dalam tubuh yang akibatnya fatal, memicu dilepaskannya homosistein dalam darah. Homosistein ini bertanggung jawab terhadap pembentukan plak dalam darah yang menjadi pencetus munculnya penyakit jantung.

Beberapa Tipe Vegetarian
  • Vegan (vegetarian murni): Tidak makan daging, ayam, dan ikan. Juga produk turunan dari sumber makanan hewani, termasuk telur dan susu.
  • Vegetarian Lacto-ovo: Tidak makan daging, ikan, ayam, tapi masih mengonsumsi telur dan susu.
  • Vegetarian Lacto: Tidak makan daging, ikan, ayam, telur, tapi masih mengonsumsi susu.
  • Vegetarian Ovo: Tidak makan daging, ikan, ayam, dan susu, tapi masih mengonsumsi telur.
  • Vegetarian Partial: Tidak makan daging, tapi mengonsumsi ikan juga ayam. (f)


Topic

#vegetarian, #nutrisi

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?