Health & Diet
Terapi Musik Untuk Kesehatan

26 Feb 2016


Musik punya daya yang begitu kuat. Dari telinga, ia dicerna dalam otak dan menyebar pengaruhnya ke seluruh tubuh. Musik bisa membuat Anda senang, gembira, termotivasi, semangat, lupa diri, atau sebaliknya, larut dalam kesedihan. Para ahli kini mengembangkan metode terapi khusus memanfaatkan musik sebagai media untuk meringankan penyakit.
 
Rama (10), terpaku diam di sudut ruangan rumahnya. Sambil menekuk kedua lututnya hingga menyentuh dada dan berpangku tangan, pandangan kosongnya menatap jauh ke luar melalui kaca jendela. Sesekali ia melirik pada Monica Subiantoro yang duduk di sampingnya sambil memetik-metik senar gitar. Nada-nada riang beriringan dengan vokal lembut Monica.

Kadang-kadang, tangan kecil Rama berusaha menyentuh senar-senar gitar itu. Ia tanpa suara. Ekspresinya begitu dingin. “Ia menyandang autisme sejak lahir,” kata Monica yang berprofesi sebagai dosen sekaligus terapis musik dari klinik terapi musik Universitas Pelita Harapan, Tangerang. “Sudah beberapa bulan saya membantunya agar bisa berkomunikasi dengan orang di sekitarnya dan mengeluarkan ekspresinya melalui terapi musik,” tambahnya.

Saat pertemuan pertama, Rama adalah seorang anak yang penyendiri. Ia suka duduk di pojok ruangan dan menatap ke luar jendela. “Ia bahkan tak peduli pada kehadiran saya yang duduk sambil bermain gitar di sampingnya,” cerita Monica. Selama kurang lebih tiga bulan, kondisi itu berlangsung.

Di bulan keempat, Rama menunjukkan sedikit respons. “Ia mulai memperhatikan gitar yang saya mainkan, menyentuhnya, dan mendengarkan bunyinya,” kata Monica yang merupakan lulusan program terapi musik dari Anglia Ruskin University, Cambridge, Inggris.

Meski tidak mengeluarkan sepatah kata pun, Rama mulai tersenyum kepada Monica. Tak hanya kepada Monica, sejak terapi Rama juga mulai mudah diajak berkomunikasi oleh orang-orang di rumahnya. Suatu hal yang sebelumnya sulit dilakukan. Musik telah membantu perkembangan Rama.
Penggunaan musik untuk menyehatkan sesungguhnya sudah dikenal sejak zaman dahulu. Masyarakat Indian Amerika misalnya, menggunakan tembang-tembang tertentu dalam proses penyembuhan penyakit. Dalam masyarakat Jawa, lagu Lelo Ledhung yang dinyanyikan secara lembut sering digunakan untuk menenangkan anak-anak dan membuat mereka tertidur.

Studi penggunaan musik sebagai terapi untuk kesehatan pun telah dimulai sejak permulaan abad ke-18, dan muncul dalam beberapa disertasi kedokteran. Terapi itu antara lain digunakan untuk meringankan beban mental dan psikologi para pasien di rumah sakit, seperti depresi atau stres karena sakit yang dideritanya.

Musik baru mulai benar-benar dimanfaatkan sebagai terapi ketika Perang Dunia I berkecamuk. Ketika itu, para musikus menggunakan musik untuk meringankan beban trauma dan psikologis para tentara korban perang. “Di beberapa rumah sakit di Inggris, musik digunakan untuk memberikan ketenangan para pasien yang akan melakukan operasi,” kata Monica.(f)
 


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?