Health & Diet
Sakit Gigi dan Gusi Jadi Gerbang Penyakit Lain

21 May 2017


Foto: Fotosearch


Kabar buruknya, masalah yang ditimbulkan oleh sakit gigi dan sakit gusi ini dalam situasi dan kondisi tertentu bisa menjadi pemicu timbulnya penyakit lain. Mulai dari kadar mengganggu, hingga ke tingkat  yang cukup mengkhawatirkan. Berikut penjelasan Drg. Inge Paramitha dari Escalade, dari Dental Care Specialist.

•    Migrain
Keluhan migrain atau sakit kepala sebelah biasanya disebabkan adanya masalah pada gigi bungsu (wisdom tooth). Beberapa orang baik-baik saja dengan kehadiran gigi bungsu, namun tak sedikit yang bermasalah. Ada beberapa problem saat gigi bungsu ini tumbuh, tapi yang biasanya menjadi penyebab migrain adalah ketika gigi tersebut tumbuh miring. Karena posisinya tidak tepat, dia cenderung mendorong gigi depannya. Akibatnya, saraf pada gigi terganggu hingga menjalar ke saraf di kepala. Tidak jarang sakit pada gigi ini menjalar sampai ke pundak.

•    Sinusitis
Dilihat letaknya, gigi dan salurannya berhubungan dengan THT (telinga hidung tenggorokan). Salah satunya adalah gigi atas bagian depan yang berdekatan dengan rongga sinus. Sinus ini seharusnya adalah sebuah ruang kosong. Bila gigi di bagian ini mengalami infeksi, maka infeksi yang menjalar ke dalam akan membawa bakteri ke rongga sinus. Kuman dapat berkembang dan menyebabkan infeksi, sehingga terjadilah sinusitis (peradangan, atau pembengkakan jaringan yang melapisi sinus).

•    Gangguan Pernapasan
Dalam sebuah jurnal kesehatan gusi dan mulut disebutkan, radang gusi bisa meningkatkan risiko kambuhnya penyakit asma. “Seorang kolega dokter mengatakan, ketika dia merawat pasiennya dengan perawatan gusi, lalu radang pada gusi tersebut sembuh, asma yang diderita pasien ikut membaik,” kata drg. Inge.  Namun, ia menambahkan, hubungan antara radang gusi dengan gangguan pernapasan ini masih dalam penelitian awal.

•    Sakit Rahang
Tak hanya sakit gigi dan sakit gusi, beberapa kasus juga bisa menyebabkan sakit pada rahang. Penyebabnya beragam. Pertama, ada beberapa orang yang terlahir dengan kondisi rahang kurang sempurna. Gigitan, yaitu pertemuan gigi bagian atas dan bawah tidak pas. “Gigitan itu ada polanya. Kalau gigitan itu tidak ideal, bisa menyebabkan trauma sendi. Kalau sudah parah, untuk membuka dan menutup mulut saja sulit,” jelas drg. Inge. Penanganannya dilakukan oleh seorang orthodontist.

Kedua adalah broxism. Mungkin Anda pernah dengar ada orang yang tertidur pulas, lalu dari mulutnya terdengar suara gemeretak karena gigi bagian atas dan bawahnya beradu. Untuk kondisi ini, drg. Inge mengatakan, tekanan yang ditimbulkan oleh keadaan ini sangat berat sehingga bisa menimbulkan trauma sendi rahang. Tapi, menurutnya, kasus broxism lebih tepat ditangani oleh psikiater, karena problemnya lebih menyentuh kejiwaan.

Mirip dengan broxism, penyebab ketiga adalah bad habit alias suka iseng menggosok-gosokkan bagian atas dan bawah gigi. Ketiga kasus tersebut selain membuat gigi aus (permukaan email hilang, gigi jadi ngilu, lebih sensitif), juga membuat rahang Anda menderita.

•    Peradangan Katup Jantung (Endokarditis)
Ancaman dalam mulut yang paling serius sebenarnya adalah infeksi pada gusi. Kalau gusi tidak terawat, akan banyak bakteri bersarang. Gusi memiliki banyak pembuluh darah. Akibat terjadi peradangan gusi, maka pembuluh darah akan terbuka lebih lebar. Bakteri masuk ke pembuluh darah, lalu menyebar ke tubuh. Jika bakteri tersebut menempel pada  katup jantung, dia akan menempel di dinding pembuluh darah seperti plak. Terjadi penyumbatan yang menyebabkan endokarditis. “Tidak banyak kasusnya, tapi lebih baik dicegah, terutama pada orang yang memiliki kelainan jantung,” kata drg. Inge.

•    Risiko Bayi Lahir Prematur atau Kurang Berat pada Wanita Hamil
Menurut drg. Inge, beberapa penelitian menyebutkan, wanita hamil dengan kondisi kesehatan mulut yang buruk meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau kurang berat. Pada wanita hamil, terjadi perubahan hormon. Perubahan hormon juga menyebabkan gusi menjadi lebih sensitif. Ketika gusi kotor, bakteri bisa masuk ke pembuluh darah dan akhirnya memengaruhi kelahiran. Tidak selalu terjadi, tapi ada baiknya jika Anda hamil atau berencana hamil, lakukan perawatan gigi.(f)


Topic

#sakitgigi

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?