Health & Diet
Kementerian Kesehatan Akan Kembangkan 4.000 Pusat Inhalasi untuk Penyakit Asma dan Penyakit Paru

3 Oct 2017

Foto: Pixabay

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2014, asma adalah penyebab kematian ke-13 di Indonesia. Secara global, Indonesia berada di peringkat ke-20 untuk kematian terkait asma. Sekitar 1 dari 22 orang menderita asma (Riset Kesehatan Dasar, 2013). Namun, hanya 54 persen yang didiagnosis dengan hanya 30 persen kasus terkontrol dengan baik (Penelitian Pasar Asma di Indonesia, 2015).
 
Fakta bahwa banyak orang tidak menyadari bahwa dia sudah menyandang asma dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) merupakan salah satu penyebab keterlambatan diagnosis dan perawatannya. Hal ini menyebabkan tingginya angka rujukan dan pengobatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
 
“Beberapa penangan Penyakit Tidak Menular (PTM) telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, namun upaya ini akan semakin efektif dengan dukungan pihak swasta dan lapisan masyarakat lainnya,” ungkap dr. Lily S. Sulistyowati, MM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak menular, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (26/9).
 
Untuk mengatasi kebutuhan akan diagnosis dini dalam penanggulangan penyakit yang lebih baik, PT. AstraZeneca Indonesia membantu pengembangan Pusat Inhalasi di lebih dari 300 Puskesmas dan RSUD di Jakarta.
 
Cakupan tersebut akan diperluas hingga 4.000 Puskesmas dengan rawat inap di seluruh Indonesia dari tahun 2018 hingga tahun 2020. Saat ini, sudah terdapat 126 pusat inhalasi yang tersedia di seluruh Indonesia.
 
Sebagai mitra Kementerian Kesehatan RI, AstraZeneca bekerja sama dalam pengadaan program edukasi tenaga kesehatan untuk Penyakit Tidak Menular (PTM), pembangunan fasilitas kesehatan, serta pemberian dukungan terhadap Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), juga edukasi tentang Health Financing di lingkungan pemerintah dan rumah sakit. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Kementerian Kesehatan dilakukan di Jakarta, 26 September 2017.
 
“Mengobati penyakit pernafasan secara efektif memerlukan penanganan panjang dan fokus dalam penanganan seumur hidup secara potensial,” kata Joris Silon, AVP Asia Area AstraZeneca. (f)

Baca juga:
Lima Kunci Menjaga Kesehatan Jantung
5 Cara Mudah Hilangkan Sakit Tenggorokan
5 Tip Minum Obat Supaya Ampuh Mengobati Penyakit
Alergi Sebagai Salah Satu Pencetus Asma, Bagaimana Menghindarinya?


Topic

#kesehatan, #asma

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?