Health & Diet
Keluarga Jadi Motivasi Jaga Kesehatan untuk Jalani Profesi di Bidang Kuliner

18 Feb 2018


Foto: Pexels.com

Tiap profesi punya risiko. Seorang programmer komputer berisiko terpapar sinar dari monitor terus-menerus, seorang penari balet harus berdiri di ujung jari kaki selama berjam-jam tiap hari. Sementara profesi seperti juru masak dan penulis boga mesti menjejali mulut dan perut dengan berbagai makanan. Semua itu bisa saja menimbulkan gangguan kesehatan di masa datang. Namun, bukan berarti seorang chef harus kelebihan berat badan dan berisiko terkena serangan jantung atau diabetes di kemudian hari. Selalu ada cara untuk mencegahnya, seperti usaha yang dilakukan oleh profesional ini.


Putri Miranti Indra (33), Chef & Food Vloger

Dunia pastry dan baking selalu membuat saya merasa hidup. Meskipun proses pembuatannya terkadang membutuhkan teknik khusus dan waktu lama, sangat memuaskan saat saya bisa menciptakan tampilan dessert dan kue cantik yang menggugah selera. Saya mencintai industri yang memanjakan lidah dan mata ini sejak kecil dan memang ingin total terjun di dalamnya. Untuk memperkaya ilmu di bidang ini, saya memutuskan untuk kuliah di berbagai international cooking academy, seperti Wilton School of Cake Decoration di Jakarta, the Blue Elephant Cooking School di Bangkok, The Thai Cooking School di Bangkok, dan menerima gelar Diploma in Pastry and Baking dari The Singapore International Hotel & Tourism College (SHATEC) di Singapura, tahun 2004 lalu.

Lulus dari sana, kesempatan saya untuk berkembang sekaligus berbisnis makin luas. Mulai dari menjadi pengajar di kelas-kelas memasak, menerima tawaran menjadi private chef untuk acara khusus, hingga memasak di hotel bintang lima. Kesibukan yang menyenangkan sekaligus membuat saya intens berkreasi membuat aneka kue dan dessert. Apalagi saya juga punya situs jualan pastry online www.buildthecake.com, yang mengharuskan saya dan tim mengolah kue tiap hari dan mencicipi untuk mengontrol kualitasnya. 

Namun, sebagai chef dan juga food vlogger, pekerjaan dan hobi ini memberi tantangan tersendiri. Terutama dalam hal kesehatan, karena mau enggak mau saya menjadi sangat akrab dengan gula, krim, mentega, dan bahan-bahan baking lain yang identik dengan risiko gangguan kesehatan di masa mendatang. Karena saya punya keinginan untuk tetap sehat, saya punya resep untuk menyeimbangkannya. Dengan komitmen tinggi, saya berolahraga teratur dan menjaga pola makan sehat, seperti sarapan homemade granola dan buah-buahan.

Saya juga melahap banyak sayuran. Untuk mengimbangi karbohidrat, saya membatasi makan nasi hanya 1 sendok makan sehari. Apa pun yang saya makan, saya berusaha menjaganya dalam porsi kecil, tapi sering. Bisa tiap 3 jam sekali saya makan. Saya yakin, cara seperti ini bisa membuat daya tahan tubuh tinggi. Keluarga adalah motivator terbesar saya untuk tetap sehat dan aktif, makasaya ingin live life to the fullest dan menikmati hidup bersama mereka sampai tua. Kenyataan bahwa sejak SMA saya ditinggal ayah untuk selamanya karena sakit, membuat saya sadar bahwa menjaga kesehatan itu sangat penting.

Kecintaan pada dunia pastry dan baking tidak akan menghalangi saya untuk tetap sehat. Kalaupun sesekali saya ingin menyantap makanan yang tidak sehat, seperti ayam goreng cepat saji dan mi instan sebagai makanan guilty pleasure, besoknya langsung bakar kalori di tempat gym. Cheat day satu hari bolehlah, he… he… he….(f)


Baca juga:
Makan Secukupnya Sampai Memahami Rasanya Sebagai Kunci Sukses Profesi di Bidang Kuliner
Olahraga dan Pola Makan Teratur Kunci Sehat Profesi di Bidang Kuliner


Topic

#profesikuliner

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?