Health & Diet
Etika Menjenguk Orang Sakit

28 Dec 2016


Foto: 123RF
 

Meski kesannya sederhana, menjenguk teman atau kerabat yang sedang sakit, baik di rumah sakit maupun di rumahnya, juga perlu memperhatikan banyak hal. Jangan sampai niat mulia Anda malah berefek tidak menyenangkan.

Jadi Membaik atau Memburuk?
Mendengar seorang teman masuk rumah sakit, biasanya kita ingin buru-buru membesuk. Memang, menurut penelitian Ohio State University, kontak sosial dan kunjungan teman, bukan sekadar menyapa lewat media sosial, akan mengurangi stres pada pasien pascaoperasi dan menurunkan peradangan lebih cepat, sehingga mengurangi rasa nayeri dan lebih cepat sembuh. Namun, berbondong-bondong pergi menjenguk, membawa aneka makanan dan buku yang seadanya ditemukan dalam perjalanan, dan berlama-lama di dalam ruang perawatan  bukan tindakan yang bijak juga.

Bagaimanapun, seseorang dirawat di rumah sakit untuk memulihkan diri. Istirahat, baik fisik maupun pikiran, adalah kunci utamanya. Jika Anda tiba di rumah sakit, tapi ternyata waktu kunjungan sudah lewat, tidak perlu menggerutu panjang lebar atau malah memarahi petugas keamanan yang menghentikan langkah Anda. Jam kunjungan rumah sakit sudah dirancang agar tidak mengganggu waktu istirahat pasien. Pada rumah sakit bersalin biasanya juga diatur setelah waktu menyusui. Pada jam pagi dan sore, biasanya pasien juga sudah selesai mandi.

”Rumah sakit khusus punya kebijakan sendiri dalam hal menerima kunjungan. Rumah sakit jiwa misalnya, tidak boleh mengunjungi pasien yang masih isolasi, yang bersifat menyerang  dan belum tenang. Rumah sakit karantina yang tergolong penyakit infeksi menular juga ada kebijakan khusus,” ujar health motivator, dr. Handrawan Nadesul.

Hal yang penting diingat, pasien di rumah sakit dalam kondisi kesehatan yang sedang menurun, itu artinya kekebalan tubuhnya juga melemah, terlebih pada pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi dan pasien HIV/AIDS. Jika Anda memang ingin membuat teman atau kerabat Anda lebih cepat sembuh, sebaiknya tidak membuat mereka makin sakit dengan infeksi baru.

Bila Anda sedang batuk pilek, yang kumannya bisa menular lewat udara dan kontak tangan, sebaiknya tunda menjenguk hingga Anda sembuh. Pastikan tangan Anda bersih saat menjabat pasien. Cipika-cipiki sebaiknya dihindari, kulit wajah dan rambut Anda mungkin membawa kuman dari luar. Pada unit khusus seperti ICU, pengunjung biasanya diharuskan mengenakan baju, masker, dan alas kaki khusus.

Hal ini juga sebaiknya diperhatikan saat mengunjungi teman yang baru melahirkan. Hindari memegang-megang bayi, apalagi menciumnya, karena kekebalan tubuhnya belum sempurna.

Tentu manfaat kunjungan memberi dampak positif, selain penghiburan. Untuk sembuh perlu rasa tenteram bahagia pada diri pasien. Kunjungan yang mendukung dan mendoakan menjadi penghiburan tersendiri. Kecuali pasien yang tidak suka  dijenguk. ”Harus dipahami dan dihargai pasien yang menolak dikunjungi. Karena, ada kalanya ketika kondisi pasien tidak nyaman dilihat, disaksikan, tapi Anda memaksakan berkunjung, maka yang berkunjung diterima sebagai tamu yang tak diundang,” ujar dr. Handrawan.(f)
 
Baca juga:
Lakukan 6 Hal Ini Saat Mendampingi Pasangan yang Sakit Kronis


Topic

#tengokorangsakit

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?