Health & Diet
Dari #AksiSehat25Hari Bandung: Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati

13 Oct 2016


Foto: RW

Minggu (9/10) lalu, halaman Pendopo Walikota Bandung ramai oleh para pencinta yoga. Para peserta disambut langsung oleh tuan rumah, Atalia Praratya Ridwan Kamil yang membuka kegiatan Aksi Sehat 25 Hari kolaborasi femina dan Mama Indonesia di Bandung.
 
Aksi Sehat 25 Hari makan buah dan sayur ini sejalan dengan program yang dijalankan Forum Rembuk Peduli Bandung Sehat (FRPBS) yang juga digerakkan oleh komunitas para ibu di Bandung,” ujar Atalia yang juga menjadi Ketua Umum. Forum itu dibentuk oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil pada awal tahun 2015 sebagai wadah kolaborasi perjuangan berbagai komunitas dan organisasi non-pemerintah.
 
Salah satu strategi yang dijalankan oleh forum itu adalah mengampanyekan hidup sehat, karena lebih baik mencegah warga jatuh sakit ketimbang membiayai infrastruktur untuk perawatannya yang jauh lebih mahal. Kegiatan olah raga di berbagai fasilitas publik seperti yoga bersama telah menjadi rutinitas.
 
“Di halaman Pendopo ini, setiap Jumat ada kegiatan senam dan yoga yang diikuti oleh para ibu,” tambah Atalia yang bersemangat ikut serta dalam sesi hatha yoga yang dipandu oleh Yanna Lukita, instruktur yoga dari Yanna Yoga.
Foto: RW

Sesi hatha yoga yang diselipkan dengan beberapa gerakan vinyasa yoga menyegarkan puluhan Sahabat femina pagi itu di halaman Pendopo Walikota, Bandung. Yanna sengaja memilih gerakan-gerakan yoga dasar yang tetap bisa memaksimalkan regangan dan tekanan pada tubuh. “Tidak ada unsur kompetisi di latihan yoga. Anda bisa selalu menyesuaikan gerakan dengan kondisi dan kemampuan Anda,” tegas Yanna.
 
Menurut Jansen Ongko, MSc, RD, pakar kebugaran dan nutrisi, olah raga terbaik yang bisa dilakukan seseorang adalah olah raga yang Anda sukai. “Percuma Anda mengaku punya olah raga favorit, tapi tidak pernah dilakukan. Pilihlah satu yang Anda sukai, dan lakukan secara rutin agar manfaatnya terasa.”
 
Membangun kebiasaan positif memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh konsistensi dan kemauan yang kuat. Sama halnya dengan membangun kebiasaan olah raga dan mengubah pola makan sehat. Jansen menganjurkan setiap orang untuk melakukan olah raga atau mulai pola makan sehat selama setidaknya tiga pekan atau 25 hari agar kegiatan itu melekat jadi sebuah kebiasaan.



 
 
Yang tidak kalah penting, lengkapi olah raga Anda dengan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang. “Makan buah saja tidak cukup. Makanlah buah aneka warna. Eat the rainbow,” kata Jansen menyemangati para peserta. Ia menyarankan, makan buah dan sayur tidak perlu yang organik, selama disimpan dan dicuci dengan baik. Penyimpanan di lemari es saja bisa menimbulkan kontaminasi silang bakteri yang bisa menimbulkan keracunan makanan.
 
Selain keracunan makanan, efek residu pestisida pada buah dan sayur memang tidak langsung terlihat dampaknya. “Residu pestisida bersifat neurotoksin, racunnya akan berdiam di dalam saraf tubuh dan aktif menyerang sistem saraf. Dalam jangka panjang, residu pestisida akan memicu munculnya kanker atau bersifat karsinogenik,” pesan Jansen.
 
Hal itu bisa dihindari dengan mencuci buah dan sayur dengan air mengalir atau ditambahkan produk pencuci antibakteri, seperti Mama Lime Anti Bacteria. Setelah yoga, para peserta juga diajak mencuci buah bersama-sama untuk menandai Aksi Sehat 25 Hari. Kegiatan ini diharapkan tidak berhenti begitu saja, tapi juga bisa ditularkan kepada keluarga dan komunitas peserta. Mari mulai hidup sehat bersama! (f)
 
Ikuti juga kompetisi foto Tantangan #AksiSehat25Hari femina dan Mama Lime berhadiah total Rp25juta dengan mengklik link ini!

Ingin merasakan perubahan dalam 25 hari? Unduh materi #AksiSehat25Hari femina dan Mama Lime di sini


Topic

#AksiSehat25Hari

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?