Health & Diet
Asam Urat Bukan Hanya Penyakit Orang Usia Lanjut

8 Feb 2017


Foto: 123RF

Gout akibat asam urat yang tinggi bukankah hanya menyerang orang-orang berusia lanjut? Tidak sepenuhnya benar. Memang, pada umumnya, penderitanya sudah memasuki usia di atas 45 tahun. Namun ternyata, saat ini tak sedikit juga orang yang baru menginjak usia 30 tahun, bahkan di bawahnya, sudah memiliki kadar asam urat tinggi  dan menderita gout. Anda mungkin salah satunya.
 
Serangan Panas dan Bengkak
Tiba-tiba, sakit yang tak tertahankan terasa di sendi jempol kaki kanan. Beberapa jam kemudian, rasa sakit tersebut diikuti pembengkakan, munculnya sensasi panas, dan kemerahan pada kulit. Begitu sakitnya, berjalan pun rasanya tak memungkinkan karena tiap kali kaki kanan menekan permukaan tanah, rasa sakit makin bertambah. Berjalan pun jadi terpincang-pincang karena dilakukan hanya dengan kaki kiri.

Parahnya, kondisi seperti itu bisa bertahan selama 3-10 hari ke depan, sehingga sulit beraktivitas. Setelah semuanya mereda, bengkak mengempis, kulit di sekitar sendi jempol akan tampak bersisik, terkelupas, serta terasa gatal.

Begitulah yang terjadi, saat gout artritis –akibat asam urat tinggi– menyerang. Tidak hanya sendi jempol kaki, sendi-sendi lain yang terletak di ujung anggota badan pun, seperti sendi pergelangan kaki, telapak kaki tengah, lutut, pergelangan tangan, jari-jari tangan, dan siku, rentan terkena serangan penyakit asam urat. Meski dapat muncul kapan saja,  umumnya serangan lebih terasa di malam hari.

Serangan gout bisa mereda dengan sendirinya, tetapi kondisi tersebut tidak boleh diabaikan. “Kadar asam urat tinggi dalam waktu yang cukup lama juga akan mengakibatkan tophus, yaitu benjolan berisi deposit kristal asam urat, tapi tidak didapatkan gejala radang. Biasanya timbul di telinga, siku, dan lengan bawah. Selain itu, juga bisa timbul gejala nyeri pinggang, yang diakibatkan terjadinya batu asam urat di ginjal,” jelas Mochammad Khalimur Rouf, Sp.PD, spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit JIH (Jogja International Hospital), Sleman, Yogyakarta.

Karenanya, pengobatan harus tetap dilakukan, agar gout tidak kambuh dengan tingkat keparahan gejala yang meningkat, atau menyebar ke sendi-sendi yang lain, dan berisiko merusak sendi secara permanen.
 
Apa Biang Keladinya?
Asam urat sebenarnya merupakan hasil akhir metabolisme makanan, yaitu sampah yang terbentuk dari pemecahan zat purin, sejenis protein, di dalam tubuh, yang kemudian dibawa di dalam aliran darah, dan sebagian besar dibuang melalui organ ginjal berbentuk urine, serta sebagian kecil melalui saluran pencernaan, berbentuk tinja. Jadi, asam urat dapat keluar dari tubuh saat Anda buang air kecil maupun air besar.

“Hal itu adalah proses yang normal dan sehat, dan asam urat bertindak sebagai zat antioksidan, yang berguna melindungi lapisan pembuluh darah,” kata dr. Mochammad.

Saat kadarnya di dalam darah masih dalam batas normal, yaitu 7,0 mg/dL untuk pria, dan 5,7 mg/dL untuk wanita, asam urat tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Namun, ketika kadarnya melebihi batas normal (istilah kedokterannya adalah hiperurisemia), dapat mengendap dan mengkristal di sendi-sendi, menyebabkan terjadinya peradangan dan rasa sakit. 

Makanan tinggi purin sering kali dianggap sebagai biang keladi kadar asam urat yang tinggi dalam darah. Menurut Wida Winarno, ahli teknologi pangan dan pendiri Tempe Movement, hal itu kurang tepat karena secara alami zat itu memang terdapat di dalam sel tubuh kita. Sebanyak 85% purin untuk kebutuhan  tiap hari disediakan oleh tubuh, sementara 15% dari makanan.

Sayangnya, tak banyak orang yang mengetahui hal itu, sehingga menyantap apa saja yang diinginkan, tanpa mempertimbangkan kandungan di dalamnya. Makanan dari produk hewani biasanya mengandung purin sangat tinggi. Produk makanan yang mengandung purin tinggi ini kurang baik untuk orang-orang tertentu, yang punya bakat mengalami gangguan asam urat. Jika mengonsumsi makanan ini tanpa perhitungan, jumlah purin dalam tubuhnya dapat melewati ambang batas normal.

Terhambatnya pembuangan melalui ginjal maupun kondisi tubuh yang terlalu aktif menghasilkan asam urat melebihi normal (kelainan metabolisme purin) juga  dapat menyebabkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah. Ginjal memang memiliki peran penting untuk mengeluarkan asam urat. Sayangnya, seiring peningkatan usia, ginjal juga akan mengalami penurunan fungsi. “Makanya, makin menua seseorang, fungsi-fungsi organ tubuh akan makin menurun, demikian pula organ ginjal. Hal itu mengakibatkan  makin banyak asam urat yang tertahan di dalam tubuh,” tambah dr. Mochammad.

Sementara kelainan metabolisme purin, menurut dr. Mochammad, disebabkan oleh kelainan genetis, yang sering kali menimbulkan kadar asam urat yang tinggi pada remaja dan anak-anak. “Selain itu, bisa juga disebabkan oleh sindrom metabolik, yaitu kumpulan gejala, di antaranya kegemukan, tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, dan peningkatan kadar kolesterol atau trigliserida. Pola makan dan gaya hidup tidak sehat yang ditanamkan sejak anak-anak berisiko menimbulkan asam urat tinggi saat remaja,” tambah dr. Mochammad.

Ia mengingatkan, kita perlu waspada  apabila kadar asam urat meningkat pada anak-anak dan remaja. Perlu dilacak apakah terdapat kelainan metabolik bawaan, gaya hidup yang salah, atau adanya kelainan ginjal pada si anak.(f)

Baca juga:


Topic

#asamurat

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?