Health & Diet
7 Obat yang Berpotensi Bikin Gemuk

27 Aug 2017


Foto: Pixabay

Porsi makan sudah diatur, tapi berat badan terus melambung? Jangan-jangan, obat yang Anda minumlah biang keladinya.

Sebenarnya, hampir segala jenis obat bisa memengaruhi bobot tubuh seseorang. Secara umum, orang yang sedang sakit akan kehilangan nafsu makan. Jadi, ketika pengobatan  itu menunjukkan hasil, selera makannya akan membaik. Kondisi ini, jika tidak diawasi, bisa membuat seseorang makan secara berlebihan. Meski demikian, 7 jenis obat ini juga berpotensi menambah berat badan Anda.

1/ ANTIDEPRESAN
Obat golongan trisiklik bisa menambah berat badan hingga 3,5 kg per bulan. Sementara, obat untuk menstabilkan mood yang berbasis lithium, bisa menambah sekitar 1 kg. Golongan antidepresan jenis penghambat pelepasan selektif serotonin (yang bekerja pada transmiter sel saraf serotonin), dapat memengaruhi mood dan selera makan sehingga berpotensi menggemukkan.

Jika setelah minum obat-obatan ini berat badan Anda 'menggila', mintalah agar dokter Anda mempertimbangkan untuk mengganti  dengan obat jenis lain, seperti bupropion, yang tidak bekerja pada titik saraf yang bisa meningkatkan rasa lapar.

2/ ANTIPSIKOTIK
Golongan obat haloperidol dan klozapin bisa amat memengaruhi metabolisme tubuh dan selera makan. Karenanya, mampu membuat berat badan Anda bertambah hingga 2,5 kg per minggu.

Biasanya, mereka yang menggunakan jenis obat ini berada dalam pengawasan ketat psikiater. Jadi, apabila badan mulai terasa melar, jangan ragu meminta obat pengganti yang tidak terlalu memengaruhi nafsu makan.

3/ ANTIHISTAMIN, OBAT TIDUR
Banyak jenis obat antialergi dan pil tidur yang dijual bebas di pasaran mengandung difenhidramin, yaitu sejenis bahan yang bisa menyebabkan Anda merasa lemas sepanjang siang. Obat ini juga mengganggu pola tidur Anda di malam hari. Akibatnya, metabolisme tubuh melemah dan jumlah kalori yang dibakar tubuh akan berkurang.

4/ OBAT PENGONTROL TEKANAN DARAH
Jenis obat golongan penghambat alfa dan penghambat beta bisa membuat Anda merasa lelah, sehingga pada sejumlah pasien akan mengundang pertambahan berat badan (jumlah pertambahannya bervariasi).

Jika merasa energi Anda berkurang setelah beberapa waktu mengonsumsi obat ini, konsultasikan kepada  dokter, dan mintalah obat pengganti jenis lain, misalnya obat penghambat ACE (angiotensin converting enzyme) atau penghambat kanal kalsium.

5/ OBAT ANTIDIABETES
Insulin membantu proses pengolahan gula di dalam darah. Insulin serta obat golongan sulfonilurea mampu meredakan hiperglikemia (kadar gula darah tinggi), yang berakibat merangsang selera makan. Beberapa pasien melaporkan pertambahan bobot hingga 5,5 kg sepanjang 3-12 bulan pertama pengobatan.

Sebagai pengganti, mintalah pada dokter Anda jenis obat yang tidak menyebabkan pertambahan berat badan, seperti metformin.

6/ OBAT ANTIMIGRAIN
Jenis obat antimigrain yang berbasis asam valproat mampu menstimulasi rasa lapar. Tapi, belakangan ini, dokter lebih banyak meresepkan topiramat atau sumatriptan, karena keduanya tidak menyebabkan pertambahan berat badan dan terbukti aman secara keseluruhan.

Tapi, yang terbaik, Anda menjauhi penyebab-penyebab migrain. Caranya: kurangi konsumsi makanan berbahan pengawet, mengelola stres, dan olahraga teratur agar emosi tetap stabil.

7/ STEROID
Obat oral kortikosteroid yang biasa digunakan untuk mengatasi rematik dan peradangan kronis, sering kali menyebabkan berat badan bertambah. Soalnya, jenis obat ini bisa ‘merampas’ kalori dari cadangan energi Anda dan mengubahnya menjadi sel-sel lemak. Jadi, tak hanya menimbun lemak, cadangan energi pun jadi berkurang, sehingga Anda ingin makan terus.

Dalam beberapa kasus, pertambahan bobot tubuh bisa mencapai 14 kg. Mintalah dokter mengganti obat Anda dengan jenis obat antiradang yang tidak mengandung steroid, misalnya ibuprofen. (f)

Baca juga:
8 Resep Bugar Sepanjang Hari
Benarkah Pria Lebih Mudah Langsing Daripada Wanita?
3 Jenis Olahraga untuk Anda yang Obesitas


 


Topic

#Obat, #obesitas

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?