Health & Diet
4 Alasan Wanita Sangat Berisiko Mengalami Gagal Ginjal

8 Mar 2018



Foto : PEXELS

Ada alasan mengapa tema Hari Ginjal Sedunia tahun 2018 adalah Ginjal dan Kesehatan Perempuan; Rangkul, Hargai, Berdayakan. Selain karena jatuh pada tanggal yang sama dengan Hari Perempuan Sedunia, 8 Maret 2018, Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) ingin meningkatkan pemahaman akan tingginya risiko gangguan ginjal pada wanita.

Faktanya, ada 195 juta wanita di dunia yang menderita gangguan ginjal kronis. Penyakit ginjal kronis (PGK) menyebabkan ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya, mulai dari membuang sisa metabolisme tubuh, mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, mengatur tekanan darah, hingga memproduksi hormon dan sel darah merah, sehingga dapat menurunkan kualitas hidup hingga kematian. Pada kondisi tertentu, pasien PGK harus melakukan hemodialisa atau orang awam sering menyebutnya cuci darah, bahkan transplantasi ginjal.

"Di Indonesia, 46 pasien hemodialisa adalah wanita," ungkap dr. Aida Lydia, Ph.D, Sp.PD-KGH, Ketua Pengurus Besar PERNEFRI dan Ketua Divisi Ginjal Hipertensi, Departemen  Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM. Beliau menjelaskan, banyak kondisi kesehatan wanita yang membuat risiko PGK wanita lebih tinggi daripada pria, yaitu:

1. Anatomi Saluran kemih

Struktur anatomi saluran kemih wanita yang lebih pendek akan meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Jika tidak dirawat dengan baik, infeksi saluran kemih dapat memengaruhi kesehatan ginjal.

2. Kanker serviks

"Kanker serviks, selain mengalami metastase, menyebar ke bagian tubuh lain, kanker juga dapat menekan saluran kemih dan menghalangi aliran urin. Akibatnya terjadi penumpukan di ginjal yang menyebabkan ginjal bengkak, dan pada akhirnya mengalami gagal ginjal," jelas Dr. dr. Suskhan Djusad, Sp.OG (K), Ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM.

Itu sebabnya, seorang penderita kanker serviks harus menjalani hemodialisa. Kabar buruknya, menurut beliau, gagal ginjal karena kanker serviks, tidak dapat dilakukan transplantasi ginjal.

3. Kehamilan

Hipertensi atau tekanan darah yang tinggi merupakan salah satu faktor utama penyebab PGK. Wanita hamil memiliki risiko pre-eklamsia atau eklamsia selama kehamilan, yang artinya juga meningkatkan risiko PGK. Karena itu sangat penting bagi wanita hamil untuk rutin memeriksakan kandungan dan tekanan darah.

4. Lupus

Masih ingat tentang penyanyi Selena Gomez yang harus melakukan transplantasi ginjal karena Lupus? Lupus eritematosus sistemik (LES) adalah penyakit autoimum yang melibatkan berbagai organ dan dapat muncul secara bervariasi dari ringan hingga berat. Nefritis lupus bisa menyebabkan gagal ginjal akut atau tahap akhir, meski di Indonesia belum ada data tentang persentase pasien Lupus yang mengalami PGK. Penyebab LES hingga kini masih belum diketahui pasti, namun menurut Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI, Ketua Divisi Alergi Imunologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, faktor hormonal membuat perbandingan pria dan wanita mengalami penyakit autoimun adalah 1 : 9.  

Baca Juga:
Perjuangan Selena Gomez Melawan Lupus Hingga Harus Transplantasi Ginjal
8 Trik Makin Rajin Minum Air Putih
Waspada, Kebiasaan Ini Bisa Merusak Ginjal!
 


Topic

#ginjal, #penyakitginjal , #gagalginjal

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?