Health & Diet
10 Godaan yang Sering Jadi Penyebab Diet Gagal (Bagian 2))

28 Dec 2016


Foto: Pixabay
 
Anda selalu mengaku tak punya waktu untuk menyiapkan sarapan bergizi setiap pagi. Kenyataannya, apa betul begitu? Jika dalam sehari ada 24 jam, apa iya, sih, Anda tak bisa menyisihkan waktu barang 30 menit untuk membuat salad atau setangkup roti gandum isi telur dan sayuran? Jangan-jangan, itu hanya ‘pembenaran’ yang Anda buat untuk mangkir dari program diet.

 Nyatanya, ada banyak kalimat pembenaran yang sering Anda lontarkan sebagai alasan untuk ‘bolos’ berdiet. Tak perlu heran kalau angka timbangan Anda selalu berada dalam ‘zona bahaya’. Namun, jangan khawatir, langkah-langkah berikut ini bisa Anda gunakan untuk memungkas godaan-godaan yang rajin mengancam program diet Anda.

Baca juga: 10 Godaan yang Sering Jadi Penyebab Diet Gagal (Bagian 1)

1/ ”Kalau sedang menghadapi deadline pekerjaan, saya harus ngemil untuk menghilangkan stres.”

Tip mengatasinya: Memang sulit untuk menyembuhkan kebiasaan ngemil bagi seorang stress eater. Namun, walau Anda sudah terbiasa ngemil sambil bekerja, jangan jadikan alasan tersebut sebagai penghalang diet. Camilan yang dianjurkan bagi Anda adalah susu, kopi, teh, atau cokelat panas (satu cangkir atau 150 ml) serta biskuit low fat sebanyak 2-3 keping sekali santap.
 
2/ ”Saya benar-benar tidak bisa mengontrol nafsu makan. Alhasil, diet saya selalu gagal di tengah jalan.”

Tip mengatasinya: Hati-hati, jika terus-menerus bersikap pesimistis, berarti Anda telah memprogram diri sendiri untuk menemui kegagalan. Sebenarnya, mengubah perilaku makan harus dimulai dari pikiran. Selanjutnya, hanya diperlukan sedikit usaha.

Pada kenyataannya, wanita bertubuh gemuk umumnya memiliki cara berpikir dan kebiasaan tersendiri terhadap makan dan makanan. Misalnya, membolehkan diri untuk terus makan, meski perut sudah kenyang. Dengan belajar mengubah perilaku tersebut, wanita bertubuh gemuk bisa menjadi ramping secara wajar, karena sistem pencernaannya mengalami perubahan kebiasaan.
 
3/ “Diet membuat metabolisme tubuh saya malah kacau balau.”
Tip mengatasinya: Mungkin, yang Anda maksud adalah diet yo-yo. Yo-yo adalah sebutan untuk program diet yang gagal, sehingga berat badan jadi tidak stabil. Dengan kata lain, setelah sempat kurus, berat badan melejit kembali dalam waktu singkat begitu Anda berhenti berdiet.

Memang benar, metabolisme tubuh Anda pada akhirnya bisa terganggu. Pasalnya, tubuh tidak dapat ‘membaca’ dan menyesuaikan diri dengan pola makan yang berubah-ubah tersebut. Tidak jarang, kegagalan diet terjadi karena program pelangsingan dilakukan dengan mengurangi zat-zat makanan yang sangat penting, misalnya protein hewani (daging atau ikan), dan menghindari (sama sekali) makanan berlemak.

Padahal, protein dan zat besi sangat dibutuhkan untuk memelihara dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Kandungan lemak juga penting untuk melindungi organ-organ vital tubuh. Akibat kekurangan zat-zat tersebut, seseorang menjadi lemas, sehingga akhirnya kembali pada pola makan awal. Namun, diet yang sehat dan terprogram dengan baik tidak akan mengganggu metabolisme, melainkan justru memperlancar.
 
4/ ”Meski sudah mengurangi daging dan makanan berlemak, kadar kolesterol saya tak juga turun. Lantas, apa gunanya berdiet?”

Tip mengatasinya: Diet dan kolesterol memang erat kaitannya. Tetapi, jangan lupa, apabila bobot tubuh menyusut drastis, sistem metabolisme tubuh Anda pun bisa terganggu. Dengan sistem metabolisme yang buruk, tubuh Anda tidak mampu membuang dan menyaring lemak, sehingga kadar kolesterol Anda tidak dapat berkurang.

Anda perlu mengembalikan pola makan yang sehat dengan gizi seimbang. Cobalah makan daging dan telur sedikit demi sedikit untuk memperbaiki pencernaan Anda. Dengan kembali ke pola makan yang benar, semua fungsi organ dan pencernaan tubuh ikut diperbaiki, sehingga kadar kolesterol ikut turun. Tubuh Anda pun akan terasa lebih segar.
 
5/  ”Saya bisa ‘mati’ bila harus pura-pura membenci makanan favorit saya: lasagna dan es teler.”

Tip mengatasinya: Memang, hampir semua program diet atau pola makan sehat mewajibkan kita untuk mengurangi konsumsi karbohidrat, lemak, dan gula. Namun, bukan berarti Anda harus stop sama sekali. Lagi-lagi, yang penting adalah membatasi kuantitasnya.

Beberapa jenis makanan berlemak justru memiliki kandungan protein tinggi yang berfungsi mempercepat pergantian sel-sel yang rusak. Selain itu, beberapa jenis vitamin, seperti vitamin E, A, D dan K, hanya dapat larut dalam lemak. Sehingga, dengan mengonsumsi makanan berlemak dalam jumlah secukupnya, kulit Anda akan menjadi lebih cemerlang. (f)

Prillia Herawati


Topic

#Diet

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?