Food Review
Warung Ibu Nur, Favorit di Cirebon!

14 May 2017

Foto: Theofilia Viyoshi
Alamat: Jalan Cangkring II No.45, Cirebon.
Telp: 0813 3336 8103.
Jam buka: 07.00-21.00 WIB.
Harga*): Rp10.000–Rp23.000
Suasana: Rumah makan sederhana.
 
Bagi yang senang mengisi long weekend dengan berwisata kuliner, Cirebon bisa menjadi tujuan, mengingat Bandung dan Bogor besar kemungkinan telah penuh sesak. Di Cirebon pula tempat berkumpulnya rumah makan tradisional. Tanyakan kepada yang terbiasa hunting jajanan di luar kota, Cirebon adalah destinasi yang selalu memuaskan!
Favorit femina, Warung Makan Nasi Lengko & Empal Gentong Ibu Nur, berseberangan dengan warung Nasi Jamblang Bu Nur yang terlebih dahulu terkenal.

Kontras dengan warung Nasi Jamblang dengan belasan wadah berisi lauk, Anda cukup menyebut pilihan Anda di sini, yaitu nasi lengko, empal gentong, empal asem, atau satai kambing. Selagi di kota ini, cobalah semuanya!

Walau baru beroperasi dua tahun, warung dari pemilik yang sama, yakni Nur Aeni, ini sama larisnya. Bahkan, di hari-hari teramai, makanan di tempat yang beroperasi dari pukul 7 pagi ini bisa habis pada pukul  4 sore, lima jam lebih awal dari waktu tutup yang seharusnya.

Nasi lengko disajikan dengan tahu goreng dan tempe yang belum sempurna fermentasi raginya. Masih terlihat butiran kacang kedelai yang terasa renyah setelah digoreng. Lain daripada yang lain. Nasi ini makin memikat kala ditaburi sedikit saja kucai, bawang goreng, dan kucuran sambal kacang dan sambal cabai rawit hijau. Sebenarnya di tahap ini nasi telah begitu nikmat. Namun, gaya autentiknya terletak pada beberapa tetesan kecap manis saat akhir meracik!

Femina juga mencoba Satai Kambingnya yang lembut, dari daging muda dan tanpa bau prengus. Anjurannya, cocol dengan sambal kacang. Berbeda dengan sambal kacang Nasi Lengko, versi ini lebih halus dan menggunakan cabai merah besar yang memang populer di Cirebon.

Di pasar tradisional Kanoman, banyak penjaja cabai yang mengiris cabai tersebut agar bisa langsung digunakan untuk beragam hidangan karena kesukaan masyarakat setempat pada sambal iris, bukan sambal ulek.

Berbeda dengan Empal Gentong, Empal Asem tidak menggunakan santan dan punya rasa asam yang khas dan sulit disamai berkat belimbing wuluh. jika suka, Anda bisa membeli gapit singkongnya sebagai oleh-oleh. (f)   

Baca juga:
Sajian Pedas Seru ala Lola Amaria
Pusat Ikan Bakar di Pelabuhan Sukabumi 
Terpesona Pepes Tuna di Aroma Kasongan


Topic

#rekomendasirestoran

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?