Food Review
Menemukan Kemewahan Jepang di Senshu

13 Aug 2016

Dari eksteriornya, Senshu terlihat seperti sebuah desa kecil di dalam gedung, lengkap dengan jalan setapak dari bebatuan gaya Zen. Greeter memandu tamu menuju ruang makan berbentuk pondok ryokan khas Jepang. Sekejap, seperti berada di sebuah desa di kaki Gunung Fuji, tenang dan senyap.

Terdapat lebih dari lima pondok yang masing-masing memiliki kapasitas enam hingga dua belas orang, lengkap dengan kursi beledu dan ornamen ruang yang mengilap tanpa cela. Senshu merupakan kreasi lainnya dari grup Ebeya, bersama dengan Kushiyaki Umenadori dan Esina Yakiniku Garden di Jakarta.

Coba Sashimi Moriawase, mixed sashimi platter berisi ragam sajian laut dengan kesegaran prima. Ini seperti hamachi, o-toro (bagian perut tuna yang berlemak) hingga si trendi ‘uni’ (landak laut). Lengkapi dengan gari (acar jahe) untuk menetralisasi cita rasa  santapan.

Dari kelembutan sashimi, beranjaklah ke bintang utama, sajian teppanyaki. Jika Anda mengira gindara yang flaky hingga salmon sudah cukup memukau, chef Tatsuya Sakamoto masih memiliki kejutan lain. Dengan elok ia mempersiapkan semangkuk risotto dengan foie gras yang dipanggang di atas flat griddle.

Di atas risotto, ditaburi helaian/parutan? jamur black truffle dan siraman saus shoyu berbumbu.  Rasakan bulir-bulir nasi yang dimasak hingga al dente, berpadu dengan kelembutan foie gras yang seakan ‘meleleh’ bak mentega. Kompleks dan memikat.

Selanjutnya menyusul daging sapi kagoshima, yang menurut chef Tatsuya  dihasilkan dari sapi dengan asupan pakan apel. Tujuannya, agar daging sapi mencapai cita rasa yang ‘manis’. Ia menjelaskan sembari memasak dengan lihai, memperdengarkan suara daging yang berdesis pada griddle dan aroma seperti karamel yang makin menyeruak, menandakan daging yang hampir selesai dimasak.

Daging sapi kagoshima diperlakukan minimalis: hanya irisan daging yang dimasak hingga tingkat kematangan medium, ditemani sejumput wasabi dan tiga jenis cocolan, yakni truffle salt, shoyu, dan cabai.

Didesain oleh  Soichi Mizutani, Senshu memiliki arti timeless. Jika sajian para seniman boga di Senshu bertahan pada standar ini, bukan tidak mungkin makna dari nama restoran ini menjadi nyata, timeless, bertahan.
 
Alamat: Fairmont Hotel lt.2, Jl. Asia Afrika No. 8, Jakarta.
Telp: (021) 29039501
Jam buka: 12.00 - 15.00 WIB, 18.30 - 22.30 WIB.
Harga: Rp250.000 - Rp600.000++ (sushi), Rp650.000 - Rp2.000.000++ (teppanyaki).
Suasana: Tenang, cocok untuk sajian panjang.
 
Kevindra Soemantri


Topic

#KulinerJakarta

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?