Fiction
Cerpen: Wanita Siam

7 Dec 2018


Sampai di hotel, kami mengambil kunci kamar masing-masing. Seperti biasa, kalau kami berdua, selalu mendapat kamar bersama. Yang dinas di hotel waktu itu Ba-Thaung, tersenyum di belakang meja penerima tamu. Hidungnya yang amat kecil hampir menghilang oleh sambutannya yang hangat. Dengan serta merta dia mengenaliku. 

”Kabar baik, nona?” 

”Selalu baik," jawabku. ”Dan Anda? Ada sesuatu yang baru sejak singgah kami yang terakhir?” 

”Mengenai saja tidak ada,” katanja, lalu meneruskan, ”Nona Koban dari UBA singgah di sini beberapa hari yang lalu. Dia menanyakan titipan dari Anda.“ 

Doris Koban dari Rangoon adalah kawanku sejak dua tahun ini, kegemarannya akan barang-barang perak kukenal benar. Kami berdua bertukar kiriman hasil kerajinan tangan negeri masing-masing. Kali itu aku membawa dua pasang subang dan Bali dan Jogja. Maksudku akan kukirim melalui pos di kota itu, karena pengiriman pos di tanah air biasa lambat dan tidak pasti. "Dia terbang kemana?" tanjaku kepada Ba-Thaung. 

”Ke Manila. Lalu ke Jepang, Hongkong, lusa kembali ke Rangoon melalui Bangkok". 

“UBA ke Manila?" 

"Ya, mulai bulan ini.” 

”Kalau begitu saja dapat meninggalkan bungkusan kecil untuk dia di sini.” 

”Tentu saja.” 

Ini berarti menghemat waktu bagiku. Kantor pos tidak terletak disamping hotel! Selain harus membayar biaya pengiriman, aku harus menyewa taksi untuk ke sana. Kalau Ba-Thaung sanggup menyampaikan titipan buat Doris, aku amat menghargainya. Sebagai ganti jerih payah, dapat kutinggalkan sedikit upah pada waktu menyerahkan kembali kunci kamar kalau aku meninggalkan hotel. 

Kami menuju ke lift. Sampai di tingkat dimana kamar kami sediakan, aku berkata kepada kapten: 
”Sehabis minum teh, saya tidak turut keluar nanti, Kapten." 

”Cape?” tanyanya menelitiku. 

”Tidak. Saya perlu menemui kawan." 

”Kira-kira saja dapat memercayakan Anda kepadanya?” suaranya menyindir. 

”Dia kawan lama,” itulah satu-satunya jawaban yang dapat kutemukan. 

Akhirnya Kapten melihat ke arlojinya. 

”Jangan terlalu malam tidurnya. Besok pagi-pagi berangkat.” 
 


Topic

#fiksi, #cerpen, #NHDini

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?