Fiction
Cerpen: Pagi Harinya Aku Teringat…

25 Nov 2018

 
Ketika kami tiba, bar itu sudah mau tutup, tetapi mereka membiarkan kami minum sampai mereka selesai bersih-bersih. Mereka memberi kami martini di dalam gelas plastik.
 
Malam itu, di bar di atap gedung itu, aku menebar pandangan mencari Maut.
 
Maut tidak memanggil, aku sadar. Benarkah aku telah bebas darinya? Atau mungkin, dia lebih dekat daripada yang kukira. Mungkin Maut adalah wanita yang enggan dikejar oleh para pemujanya dan hendak mengejar sendiri kekasih yang ingin dipeluknya. Mungkin Maut akan merenggutku begitu aku tidak lagi menginginkannya, seperti saat ini, saat aku memeluk Ragnar seperti ini dan menyayangi tiap remah kehidupan.
 
Aku melangkah ke tepi gedung dan bergeming. Orang bilang, malam sebelum pernikahanmu semua cinta yang pernah singgah dalam hidupmu melintas di benakmu. Di zaman Yunani kuno, wanita yang mati perawan disebut pengantin dewa neraka.
 
Kadang-kadang aku membayangkan semua pria yang pernah menyentuh hidupku berkumpul di satu ruangan: Etienne, Youssef, Fernando, Ragnar, Kei, Declan, Arman.... ciuman dan belaian menyapu sekujur tubuhku.
 
Terkadang para wanita yang berkumpul.
 
Alyssa, detektif belia yang tinggal di sebuah desa tersembunyi. Lisa, gadis punk yang menyelamatkan sekolahnya dari dibakar oleh geng saingan. Elly, yang mengejar bintang jatuh dan menyelamatkan bumi dari krisis energi. Julita, mahasiswa yang mencari kebebasan sejati di masa reformasi. Mia, yang terjebak dalam cinta yang brutal dengan ayah dan khayalannya. Nova, yang meledakkan seluruh rezim jadi abu.
 


Topic

#fiksi, #cerpen

 


MORE ARTICLE
polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?